Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155).
Badai ujian akan silih berganti menerpa rumah tangga sekaligus untuk menguji kekokohannya. Akankah tetap bergeming atau malah kandas begitu saja.
Badai ujian itu kadang datang dari dalam, kadang juga datang dari luar. Silih berganti menggoyahkan pohon kesetiaan.
Ujian rumah tangga selalu dihadapkan dengan dua sifat, yakni ujian yang bersifat material (kasat mata), kedua bersifat immaterial (tidak kasat mata).
Ujian kasat mata seperti kekurangan materi, fisik yang sakit dan sebagainya.
Sedangkan ujian rumah tangga yang bersifat immaterial seperti perasaan jenuh berumah tangga, hati yang cemas, insecure dan sebagainya.
Masalah-masalah seperti ini sudah sering hinggap di setiap rumah tangga kita, tidak ada rumah tangga yang kosong daripada ujian-ujian semacam ini.
Kebanyakan rumah tangga mampu lolos saat ujian-ujian itu bersifat tak kasat mata, bisa juga disebut ujian internal yaitu ujian imaterial tadi.
Tetapi dalam menyikapi ujian yang bersifat kasat mata kebanyakan pasangan tidak mampu menanganinya atau bahkan gagal dalam menjalani proses mencari solusi untuk kebaikan rumah tangganya.