Kecenderungan pasangan rumah tangga memilik harapan untuk mendapatkan keturunan sebagai buah hati pelanjut nasab.
Namun tidak semua pasangan mendapatkan apa yang diidamkannya itu. Bertahun-tahun sang istri tak pernah mengidamkan sesuatu layaknya perempuan lain yang sedang mengandung.
Perasaan hambar dan sepi mulai menyelimuti suasana rumah.
Suami tak lagi riang seperti semula, istri pun tak lagi ceria sebagaimana awal mereka berumah tangga.
Apalagi saat melihat teman sebaya menimang buah hati mereka, belum lagi saat mertua bertanya “Kapan kamu punya momongan, mama sudah tak sabar ingin menimangnya.” Sakit rasa hatinya saat mendengar bermacam pertanyaan seputar hal itu.
Bukannya tidak berusaha mengikuti program kehamilan, tapi semua hasilnya nihil.
Di rumah kerap kali terjadi cekcok dengan suami saat tema bicara masuk ke masalah anak.
Tak bisa dihindari memang, atau tak bisa ditutup-tutupi hal tersebut menjadi sangat menyakitkan perasaan bagi pasangan suami-istri.
Apalagi sewaktu cek urologi menyatakan tak ada harapan, jika pun ada harapannya sangat tipis untuk mendapatkan keturunan.
Hal itu sangat memukul perasaan, vonis dokter serasa akhir dari kebahagiaan hidupnya. Tak pernah terpikir akan ada keajaiban sang Kuasa.