Tak diragukan lagi anak merupakan salah satu penyebab di antara keributan kedua orang tuanya.
Kadang salah satu diantara keduanya lebih menyayangi anak secara membabi buta, akhirnya saat sang anak ada dalam langkah yang salah dan ingin diluruskan oleh salah satunya, malah yang lainnya tidak terima.
Contoh, seorang ibu sangat menyayangi anaknya kemudian saat anak terjebak dalam kenakalan remaja sang ayah menegurnya, tetapi teguran tersebut tidak mengenakkan hati sang ibu, terjadilah pertengkaran.
Itulah yang dimaksud dengan kenakalan anak menjadi penyebab keributan antara pasangan suami-istri.
Alangkah baiknya hal ini menjadi kesepakatan antar pasangan, sebab anak merupakan aset bagi orang tuanya.
Mau dibawa ke mana arah anak itu tergantung orang tuanya, jika orang tuanya tetap membiarkan anak dalam keadaan bebas memilih pandangannya sementara dari segi usia dia belum mapan maka yang akan terjadi adalah kehancuran masa depan bagi sang anak tersebut.
Arah dari kedua orang tua sangatlah penting untuk mengontrol kehidupan sehat anaknya, tidak bisa hanya dilakukan oleh salah satu pihak, oleh ibu atau bapaknya akan tetapi keduanya mempunyai kewajiban yang sama dalam membentuk karakter baik bagi sang anak.
Keributan sebab kenakalan remaja ini harusnya tidak usah terjadi karena hal tersebut termasuk atau bagaikan berebut pepesan kosong.
Coba kita pikirkan merebutkan apa, sementara yang harus diperebutkan dan dikuatkan adalah esensi dari perilaku.
Seorang anak harus tetap berada di jalur yang benar sesuai dengan arahan kedua orang tuanya untuk selalu berjalan dalam kondisi karakter yang positif.