Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah" (QS. Al-Hadid 57: Ayat 22).
Banyak pasangan yang kandas sebab salah satunya terpapar penyakit menahun atau cacat.
Setelah bertahun-tahun mengarungi bahtera rumah tangga, suka dan duka dilalui bersama.
Suatu hari sang suami divonis mengidap suatu penyakit berbahaya dan memerlukan penanganan lebih lama.
Di situlah perasaan seorang istri diuji, apakah dia akan tetap setia menemani suami yang divonis penyakit stroke menahun ataukah dia membelakangi lantas pergi meninggalkan suaminya begitu saja setelah bertahun-tahun bersama mengarungi suka duka bahtera rumah tangga.
Satu kasus lain sebuah rumah tangga yang romantis, telah melalui masa-masa suka dan duka bertahun-tahun bersama.
Hari itu terjadi kecelakaan yang menimpa istrinya kemudian dokter memvonis bahwa salah satu kakinya harus diamputasi. Akankah sang suami tetap membesamainya seperti sebelumnya atau malah dia menjadi mudah kecewa dan menelantarkan istrinya.
Dari dua contoh kasus di atas seringkali sebuah pasangan tidak bisa menerima kenyataan yang menimpa kepada keluarga mereka.
Sejatinya semua peristiwa yang terjadi itu sama sekali bukanlah kehendak manusia, akan tetapi semuanya merupakan takdir dari Yang Maha Kuasa, dengan berputus asa sama saja menolak ketentuan dari Tuhan.