Pagi ini 28 Januari 2024 merupakan salah satu pengalaman yang paling berharga bagi saya pribadi sebagai seorang penulis.
Apa itu? Hari ini saya diundang podcast di dua tempat berbeda, dalam forum yang istimewa di Kota Sumedang.
Pagi hari sekitar pukul 8 saya berbincang di acara podcast radio eRKS FM, salah satu radio milik pemerintah daerah kabupaten Sumedang yang terbesar dan tertua. Dipandu oleh seorang wartawan senior Pak Dido namanya.
Pertanyaan-pertanyaan yang tajam meluncur dari lisan beliau seolah "mengintimidasi" saya untuk membedah buku yang telah saya tulis.
Buku tersebut bertajuk Pesona Dakwah Pelosok, pertanyaan-pertanyaan yang tajam dan menukik beliau lancarkan dalam bedah buku ini.
Sebagai seorang penulis amatir, saya merasa tersanjung dan merasa terhormat dapat mengikuti bedah buku di media mainstream level daerah.
Selama hampir satu jam, berlangsung acara bedah buku dalam bingkai acara Ngobrol Pagi (Ngopi).
Beranjak ke acara yang kedua, di tempat yang berbeda masih dengan tema yang sama bedah buku. Sesi kedua bertempat di Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) kabupaten Sumedang. Acara dipandu oleh seorang mahasiswi Universitas Winaya Mukti (UNWIM) semester 7 bernama Teh Santi, ia juga merupakan finalis duta baca kabupaten Sumedang.
Dengan ciri khas Gen Z, ia mengajukan berbagai macam pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan karakter Gen Z, dalam bedah buku yang saya tulis yaitu buku Pesona Dakwah Pelosok, ditambah satu lagi buku antologi saya yang bercerita tentang Kalimat Cinta untuk Palestina.