Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Havenu Shalom Aleichem

11 Mei 2023   14:10 Diperbarui: 11 Mei 2023   14:17 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari enlajudio.com

Lagi-lagi al-Zaitun, sebuah pondok pesantren modern terletak di kota Indramayu, Jawa Barat, membuat kontroversi terbaru.

Pondok pesantren yang di pimpin oleh AS Panji Gumilang menuai banyak kritik karena praktik ibadah yang banyak diyakini kaum muslimin Indonesia nyeleneh.

Belum sebulan kehebohan cara azan dan salat ied yang berbeda dari kebiasaan. Kali ini Panji Gumilang yang menyebut dirinya Syekh Zaitun, memperkenalkan salam baru saat syukuran 1 Syura 1444 H.

Video yang diunggah tersebut sebenarnya terjadi pada peringatan khataman Al-Qur'an santri pondok pesantren al-Zaitun.

1 Syura dalam penanggalan Jawa sama dengan 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah.

Di mana saat itu para santri telah mengkhatamkan Al-Qur'an semalam lebih dari 70 kali.

Saat itu Syekh Zaitun mengajak hadirin untuk tidak hanya menggunakan salam seperti biasa yakni "Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu." Akan tetapi mengucapkan sebuah salam baru sambil bernyanyi sebagai salam untuk sahabat. Sahabat di sini tidak tahu siapa yang dimaksud.

Baca juga: Hedonisme Pejabat

Salam tersebut berbunyi, "Havenu Shalom Aleichem," makna bebasnya adalah salam sejahtera bagi mereka.

Bagi sebagian orang mendengarnya tidak begitu familier, tapi bagi sebagian orang sangat populer dan sangat familier. Karena bahasa yang digunakan adalah bahasa Ibrani dan sudah barang tentu siapa lagi kalau bukan orang-orang Yahudi Israel penggunanya.

Di bandara-bandara Israel lagu tersebut biasa dilantunkan sebagai nyanyian sambutan bagi siapa saja yang memasuki Israel lewat bandara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun