Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkaca dari Kehidupan Maryam binti Imran

15 Mei 2022   14:35 Diperbarui: 15 Mei 2022   14:36 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Pixabay

Suatu hari Rasul Saw. bercengkerama bersama para sahabat. Beliau membuat empat garis lurus di tanah sambil berucap siapa yang tahu makna garis ini, spontan para sahabat menjawab Allah dan Rasulnya yang lebih tahu.

Kemudian Rasulullah pun menjelaskan ke empat makna garis tersebut seperti termaktub dalam sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra. yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah Saw. Bersabda, "perempuan yang paling utama penduduk surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim istri Firaun."

Dalam riwayat lain dari Bukhari dan Muslim menyebutkan sesungguhnya keutamaan Aisyah atas seluruh perempuan bagaikan keutamaan bubur atas semua makanan.

Maryam binti Imran masuk dalam kelompok perempuan ahli Surga yang memiliki keutamaan lebih di antara perempuan lainnya. Hal ini tak lepas buah dari kesabarannya dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan yang dihadapi selama masa hidupnya.

Ujian terberat adalah ketika Allah menitipkan Ruh-Nya di rahim Maryam padahal dia seorang wanita suci, tidak pernah tersentuh laki-laki.

Menghadapi cercaan dan hinaan dari kaumnya, dianggap wanita kotor dan jalang. Hamil di luar nikah padahal dia terlahir dari keluarga yang terhormat dan terpandang yakni keluarga Imran yang masih memiliki garis keturunan sampai ke nabi Harun As.

Naluri manusiawi akhirnya Maryam pun keluar dari Bait Almaqdis untuk menghindari olok-olok dari kaumnya.

Tiba saatnya untuk melahirkan dia terbaring di pinggir sungai dengan lirih dia berkata "seandainya aku mati saja, kemudian dilupakan dan tak diingat sama sekali."

Namun Tuhan tetap membersamainya seraya berfirman goyangkanlah pohon kurma itu maka berjatuhanlah buahnya. Dan Maryam diperintah supaya jangan berbicara pada hari itu sama siapa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun