Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duhai Dikau yang Terlahir untuk Dakwah

9 Januari 2022   06:30 Diperbarui: 9 Januari 2022   13:49 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisakah raga yang di dalamnya mengalir darah jihad hanya diam menanti waktu yang menjawab.

Jangan pernah bertanya sesuatu kepada waktu karena waktu akan menggilasmu apakah kamu diam ataukah kamu bergerak.

Diam berarti tertinggalnya pekerjaan rumahmu. Kau terlahir untuk dakwah, setiap jengkal langkah kakimu adalah nafas bagi kehidupan umat.

Pelita itu adalah dirimu wahai para pendakwah, menyusuri lembah yang terjal menyisir pantai lautan.

Jangan sampai ada seorang pun yang terlewat mendapat kabar gembira ini. Kalau perlu kau harus menembus rimbunnya hutan rimba raya. Barangkali di sana ada umat yang terlewat.

Jangan terlalu banyak tidur agar kau selalu waspada, jangan terlalu banyak makan agar senantiasa firasatmu menjadi nyata.

Bertemanlah dengan para cendekiawan sayangilah kawan karena mereka teman yang selalu siap diajak berjuang.

Jangan terlalu banyak lawan karena satu lawan terlalu banyak daripada seribu kawan.

Duhai Dikau yang terlahir sebagai para pendakwah sebarkanlah kebaikan kendati dirimu belum baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun