"Bekas yang utama dari dakwah adalah mengubah pandangan hidup." (HAMKA, prinsip dan kebijaksanaan dakwah Islam, hal:58).
Berdakwah tidak terikat batas waktu, selama hayat masih dikandung badan selama itu pula kewajiban dakwah ada di pundaknya.
Secara umum itulah falsafah dasar dari kewajiban berdakwah, selain itu juga sudah barang tentu singgungan kesibukan seorang da'i bisa menghambat ritme berdakwah.
Berkenaan dengan dakwah pelosok, ada beberapa hal yang menjadi faktor tersendatnya dakwah dengan tanpa menyebut terhenti, sebab kenyataan di lapangan sulit disanggah bahwa dakwah pelosok sering kali layu sebelum berkembang.
Di antara penyebabnya adalah:
Pertama, SDM pengajar (da'i) sangat terbatas. Kemampuan inilah yang selalu menjadi kendala dalam dakwah pelosok. Baru setengah jalan namun sudah terhenti kelelahan. Keterbatasan da'i ini pula yang menyebabkan dakwah pelosok terhenti di tengah jalan.
Kedua, keterbatasan dana. Dalam dakwah pelosok sangat diperlukan pendaan dari para penyandang dana, akan tetapi jika para penyandang dana sudah tidak konsisten lagi dalam menginfakkan hartanya karena satu lain hal, tentu proses dakwah pelosok pun akan terhambat dan berakibat stagnan.
Ketiga, kemampuan fisik berkurang. Karena dakwah pelosok membutuhkan stamina yang stabil maka fisik yang kuat adalah salah satu yang harus dijaga oleh para da'i pelosok. Jika tidak maka kondisi fisik ini akan menjadi penyebab terhentinya dakwah terkhusus dakwah pelosok.
Agar Dakwah Pelosok Tetap Berlanjut