Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sampai Kapan Berdakwah Pelosok?

27 November 2021   11:00 Diperbarui: 27 November 2021   11:15 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Republika online

"Bekas yang utama dari dakwah adalah mengubah pandangan hidup." (HAMKA, prinsip dan kebijaksanaan dakwah Islam, hal:58).

Berdakwah tidak terikat batas waktu, selama hayat masih dikandung badan selama itu pula kewajiban dakwah ada di pundaknya.

Secara umum itulah falsafah dasar dari kewajiban berdakwah, selain itu juga sudah barang tentu singgungan kesibukan seorang da'i bisa menghambat ritme berdakwah.

Berkenaan dengan dakwah pelosok, ada beberapa hal yang menjadi faktor tersendatnya dakwah dengan tanpa menyebut terhenti, sebab kenyataan di lapangan sulit disanggah bahwa dakwah pelosok sering kali layu sebelum berkembang.

Di antara penyebabnya adalah:

Pertama, SDM pengajar (da'i) sangat terbatas. Kemampuan inilah yang selalu menjadi kendala dalam dakwah pelosok. Baru setengah jalan namun sudah terhenti kelelahan. Keterbatasan da'i ini pula yang menyebabkan dakwah pelosok terhenti di tengah jalan.

Kedua, keterbatasan dana. Dalam dakwah pelosok sangat diperlukan pendaan dari para penyandang dana, akan tetapi jika para penyandang dana sudah tidak konsisten lagi dalam menginfakkan hartanya karena satu lain hal, tentu proses dakwah pelosok pun akan terhambat dan berakibat stagnan.

Ketiga, kemampuan fisik berkurang. Karena dakwah pelosok membutuhkan stamina yang stabil maka fisik yang kuat adalah salah satu yang harus dijaga oleh para da'i pelosok. Jika tidak maka kondisi fisik ini akan menjadi penyebab terhentinya dakwah terkhusus dakwah pelosok.

Agar Dakwah Pelosok Tetap Berlanjut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun