Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Serigala, Babi Hutan dan Kawanan Domba di Negeri Savana

2 September 2021   10:45 Diperbarui: 2 September 2021   11:27 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersebutlah di sebuah padang rumput nan hijau hidup bermacam jenis satwa yang selalu berebut makanan, segerombolan Babi hutan dan sekawanan Serigala buas.Serigala jelas merupakan binatang yg rakus, serakah dan haus darah
Sementara Babi Hutan tabiatnya pun tak berbeda, yang membedakannya hanyalah objek makanannya saja tapi rakus dan tamaknya sama saja.

Suatu ketika Serigala mengedap² siap menerkam mangsa, siapa gerangan mangsa Nya, duhai alangkah malangnya nasib sang mangsa karena sebentar lagi akan tewas bersimbah darah atas ketamakan sang serigala.

Seekor Babi Hutan siap menjadi sarapan pagi sang predator. Sejurus kemudian taring serigala sudah berada tepat di urat leher Babi malang tersebut.
Dengan merintih kesakitan sang Babi mencoba berdiplomasi agar dia tak jadi di makan.

"Wahai sahabatku serigala yang baik hati mau kah kau ku beri makanan yg lebih lezat dan enak daripada tubuh bau ku ini".
Berpikir sejenak sang Serigala pun menyahut
"Jangan mengelabui aku hai Babi"...
"Coba apakah ada makan lezat untukku?"

"Ada...ada" jawab si Babi penuh optimis
"Di sana ada kawanan Domba gemuk yg bodoh nanti aku suruh mereka mengikutiku supaya mencari rumput disini".
"Wah, benarkah?" Sergah serigala
Sambil melepaskan gigitannya.
"Tunggu sebentar disini aku panggil mereka" kata si Babi.
Dengan retorika dan gaya bahasa yg menarik dan piawai akhirnya banyak kawanan Domba menuruti apa kata sang Babi.

Melihat hal tersebut serigala girang bukan kepalang, dipanggillah teman-temannya yang lain agar bisa bersantap bersama.
Tibalah saatnya sang Domba bodoh walau punya kekuatan namun tidak punya kemampuan mengorganisir diri, akhirnya terpecah belah menjadi mangsa serakah sang serigala.

Dan Babi hanya tersenyum melihatnya, tersenyum diatas penderitaan sesama, tabiat dan watak liciknya pun kini terbongkar.
Namun apa mau di kata nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan diakhir tiada guna. Ternyata sang Babi dan serigala berhasil mengelabui domba² yg lugu itu. Siapakah Serigala, siapakah Babi Hutan yang jelas kita tidak mau disamakan dengan mereka. Juga kita tak mau disamakan dengan kawanan Domba lugu lagi dungu.

Hikmah ; Pandailah mencari kawan, jangan karena tegas padahal dia Serigala, jangan karena terbuai dengan retorika dan gaya bahasa yang indah dalam penyampaiannya padahal dia adalah Babi Hutan. Agar kita tidak terjebak seperti kawanan Domba lugu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun