Resensi di Kompasiana, Dapat Bundelan Buku Baru

Kompasiana telah menjadi media relation yang sangat efektif untuk para kompasianernya. Melalui kompasiana beberapa kompasianer mendapatkan rezeki karena tulisannya. Seperti yang dialami oleh Hadi Samsul yang ditawari menjadi reoperter media internal sebuah persuhaan susu nasional. Hal serupa juga dialami oleh Herman Hasyim dan sahabatnya di Kompasiana. Mungkin tidak hanya mereka bertiga yang telah difasilitasi oleh Kompasiana sebagai media relationnya, barangkali masih banyak, hanya saja luput dari tangkapan mata saya atau mereka sendiri tidak mau berbagi cerita.

Hal yang sama tapi tak serupa saya alami. Melalui Kompasiana saya juga mendapatkan nikmat itu. Walau tidak seberuntung mereka yang langsung mendapatkan honor dalam bentuk cash. Kali ini saya mendapatkan rezeki berupa kiriman buku-buku baru.

Ini kenikmatan yang tiada terkira, jika kompasianer mendapatkan hadiah berupa Ipad, net/notebook, HP, Modem atau merchandise karena menulis Kompasiana, 2 hari berturut-turut kemarin saya mendapatkan kiriman sebundel buku-buku baru dari Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Grasindo dan Gramedia Pustaka Utama. Pada hari Selasa (07/06/2011) saya mendapatkan sebundel paket yang berisi 3 buah judul buku terbitan 2011, masing-masing berjudul

Ini merupakan kali kedua dan ketiga saya mendapatkan kiriman buku sebagai bentuk apresiasi dari penerbit yang telah saya resensikan bukunya. Kali pertama saya mendapatkan kiriman dari Penerbit Kanisius karena meresensi buku Postmodernisme [di sini], dengan jumlah pembaca mencapai...sedangkan buku terbitan dari Gramedia Pustaka Utama yang saya resensi berjudul Imperium, kisah retorika Cicero dengan jumlah pembaca 610, sementara itu dari penerbit Grasindo yang saya Resensi berjudul 'Two Ears One Mouth' dengan jumlah pembaca 700 kurang dan terakhir resensi novel 'Manjali & Cakrabirawa' terbitan Kepustakaan Populer Gramedia dengan jumlah pembaca 500-an, Resensi-resensi tersebut bukan kali pertama dan kedua, pada awal-awal resensi, buku 'Sex After Dugem' dari penerbit lain dibaca oleh 2600-an pembaca, namun belum menghasilkan hehehe.

Yang membuat kenikmatan bertambah dari kiriman tersebut adalah karena semua buku-buku tersebut terbitan tahun 2011 atau buku baru yang bisa saya resensi kembali. Tentu saja saya menikmatinya, karena terasa hambar jika buku yang akan saya resensi adalah buku terbitan setahun/ bebeapa tahun lalu. Rasanya sudah basi saja, namun jika masih fresh, kenikmatan itu terletak pada semangat untuk membaca dan kemudian meresensinya.

Sebagai informasi, buku-buku dari kiriman dari KPG seperti dapat dilihat pada gambar, begitupun buku dari Penerbit Grasindo dan Gramedia.

[caption id="attachment_115305" align="aligncenter" width="300" caption="Kiriman dari Penerbit Grasindo dan Gramedia Pustaka Utama"][/caption] [caption id="attachment_115306" align="aligncenter" width="300" caption="Kiriman dari KPG"][/caption] Terima kasih Kompasiana, terima kasih Kepustakaan Populer Gramedia, terimakasih Grasindo, terima kasih GPU.