Seringkali kita bangga dengan pageview tulisan kita yang mencapai ratusan atau bahkan ribuan. Kita juga barangkali bangga dengan pengunjung diblog kita yang mencapai belasan ribu, bahkan orang yang sedang online dalam waktu yang serentak mencapai puluhan atau bahkan mendekati seratus orangan. Kebanggaan tidak berhenti sampai disitu, banyaknya komentar bahkan kebanggaan tambah menjadi. Dari kebanggaan muncullah sifat 'sombong' bahwa tulisannya disukai orang. Ke'sombong'an diceritakannya melalui tulisan baru yang mengulas tentang banyaknya komentar serta banyaknya orang yang merating tulisannya atau sekedar nongkrong di terpopuler (dulu) atau terrekomendasi (sekarang) ataupun teraktual dan sejenisnya. Hmmm, tidak masalah sih sebetulnya, mau narsis senarsis-narsinya juga, yang penting tidak mengganggu eksistensi orang lain, itu sudah cukup. Tapi jika ditilik dari sudut pandang sharing tentu harus memunculkan filosofi kebermanfaatan bagi orang lain sesuai dengan fungsi dari komunikasi (massa); entah itu menghibur, mendidik, mempengaruhi, menginformasikan, menggugat ketidakbenaran, memunculkan hikmah dan lain-lain. Yang menjadi pertanyaan berikutnya, sejauhmanakah tulisan kita bermanfaat bagi orang lain atau sejauh mana dianggap bermanfaat oleh orang lain? Dan sejauh mana pembaca merealisasikan kebermanfaatan tersebut. Teringat kebiasaan teman saya, yang seringkali men-share tulisan-tulisan dari berbagai macam situs, mulai yang berkaitan dengan pluralism, resensi buku, ensiklopedi, ataupun berita-berita yang berkaitan dengan perkembangan akademik. Saya melihat bahwa apa yang dishare-nya memang bermanfaat, baik hanya sebagai informasi, ataupun sebagai ilmu. Mengingat apa yang sering dilakukan oleh sang teman untuk menshare tulisan melalui jejaring sosial dan lucunya orang membangga-banggakan tulisan (padahal belum pernah menang lomba hehe), saya melihat bahwa barangkali yang layak dijadikan kebanggaan adalah sejauh mana tulisan tersebut bermanfaat bagi orang lain. Apresiasianya benar-benar tulus...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H