Mohon tunggu...
Abah Raka
Abah Raka Mohon Tunggu... Buruh - catatan-catatan receh tentang filsafat dan politik

kanal personal: https://abahraka.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ali Syari’ati, Sosok Aktivis Tangguh

1 Desember 2009   09:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:07 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Seorang intelektual tercerahkan adalah ia dengan tangan yang sama menuliskan ayat-ayat suci dari langit serta terbenam dalam genangan lumpur dan mengayunkan kayu untuk menyuburkan tanah yang kering, ia berdiri tegak memperjuangkan ayat-ayat Allah dan hak-hak masyarakat". (Ali Syari'ati)

Beberapa waktu lalu ada sebuah tulisan tentang ‘Makna Haji Menurut Ali Syari'ati', yang ditulis oleh salah seorang kompasianer, merasa memiliki apresiasi yang sama terhadap Ali Syariati, saya pun mencari-cari data dalam computer tentang Ali Syari'ati yang pernah saya tulis sebelumnya namun belum pernah dipostkan di blog manapun. Walaupun penulis sudah memberikan link tentang riwayat hidup Ali Syariati, namun dengan apologi ‘membaca adalah persfektif dan tak ada persfektif tanpa menuliskannya kembali', saya pun memberanikan diri untuk mengepostkannya. Dengan harapan dapat sharing bersama kompasianer lainnya yang gandrung terhadap dunia pemikiran dan perubahan-menjadi manusia tercerahkan sesuai dengan jargon Ali Syari'ati. Namun tentu saja alasan yang paling menonjol bukan semata-mata berlajar menulis, namun karena di dalam diri Ali Syariati ada semangat yang dapat kita tiru, SEMANGAT MENULIS, menggerakan orang dengan MENULIS.

Diantara kita barangkali ada yang belum mengenal sosok Ali Syari'ati, siapakah sebetulnya Ali Syari'ati? dan apa gunanya juga mengenal sosok Syari'ati?. Bagi teman kita yang gandrung terhadap pemikiran (Islam) khususnya, barangkali tidak ada yang asing dengan sosok Ali Syari'ati, ia adalah salah satu arsitek intelektual Revolusi Islam Iran yang mampu menggerakan para pemuda dan kaum buruh untuk bergerak melakukan perlawanan terhadap rezim pemerintahan saat itu. Dalam litertur tentang revolusi Islam Iran, Ali Syariati tidak disebut-sebut, yang muncul ke permukaan adalah Ruhullah Ali Khomeini, pemimpin spiritual dan sekaligus pemimpin tertinggi Iran dan beberapa Intelektual seperti Murthadha Muthari yang berada di barisan para ulama juga Sayeed Hosein Nashr. Sedangkan Kenapa Ali Syariati tidak disebut-sebut? Inilah salah satu permasalahannya. Ali Syariati tidak berada dalam barisan ulama, ia berada di barisan para intelektual dan menggerakan kampus-kampus di Mashad. Bahkan ia menjadi salah satu orang yang membenci ulama karena konspirasinya dengan rezim Pahlevi sehingga dibenci oleh sebagian ulama. Padahal dalam biografinya Ali Syariati adalah orang yang dicari-cari oleh intelijen Iran saat itu, dan pada akhirnya berhasil dibunuh, karena selain menggerakan mahasiswa di Iran, ia juga menggerakan mahasiswa Iran yang berada di Eropa khususnya yang berada di Prancis. Dengan Tulisan serta gerakan politiknya Ali Syariati dituduh sebagai otak utama dalam gerakan menentang pemerintah hingga akhirnya dia dibunuh oleh Moshad-agen rahasia Iran saat itu.

Kelahiran

Jhon L. Esposito dalam The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic Word, seperti dikutif oleh Malaky, menyatakan bahwa sulit menentukan biografi intelektual Syariati yang otoritatifif. Banyak sisi kehidupan Syari'ati yang tetap tersembunyi. Salah satu buku yang cukup lengkap perihal Syari'ati dikarang oleh Ali Rahnema berjudul ‘An Islamic Utopian A political Biografhy of Ali Syari'ati' atau dalam versi terjemahannya ‘Biografi Politik Ali Syariati.

Syari'ati dilahirkan pada tahun1933 di kota Mazinan, sebuah desa kecil dan tradisional di pinggiran Gurun Pasir Kavir dekat Mashad bagian dari kota Sabzevar, Propinsi Khorasan Iran. Ali Syari'ati merupakan anak pertama dari pasangan Muhammad Taqi Syariati dan Zahra. Kelahirannya bertepatan dengan periode ketika ayahnya menyelesaikan studi keagamaan dasarnya dan mulai mengajar di sebuah Sekolah Dasar Syerafat. Sya'riati lahir dari keluarga terhormat dan ta'at beragama, suka membantu masyarakat dan zuhud. Dalam keluarga ini ritual keagamaan ditunaikan secara seksama.

Pendidikan

Menurut Ali Rahnema, Syariati mulai membentuk mentalitas, kepribadian dan jati dirinya lewat peran seorang ayahnya yang menjadi guru dalam arti sesungguhnya dan dalam arti spiritual. Syari'ati kecil mulai belajar menimba ilmu pendidikan dasarnya di Masyhad, yaitu Sekolah Dasar Ibn Yamin, tempat ayahnya mengajar. Selama pendidikan dasarnya ini Syari'ati termasuk orang yang tidak terlalu memperhatikan pelajaran seolahnya. Ia lebih senang membaca buku-buku yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran sekolah. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan milik ayahnya hingga menjelang pagi. Hal ini ia lakukan bersama ayahnya. Kendati demikian ia selalu mengikuti ujian dan selalu naik kelas pada setiap tahunnya.

Seperti dikutif Rakhmat:

"Ayahku telah membentuk dimensi pertama dari jiwaku. Dialah yang pertama mengajarkan kepadaku seni berfikir dan seni memanusia. Segera setelah ibuku menyapihku, ia memberikan padaku kelezatan kebebasan, kemuliaan, kesucian, keteguhan, keimanan, kebersihan ruhani dan kebebasan hati. Dialah yang memperkenalkan aku kepada sahabat-sahabatnya-buku-bukunya. Buku-buku itu telah menjadi sahabatku dan abadi sejak tahun-tahun pertama masa sekolahku. Aku tumbuh dan berkembang di perpustakaanya, yang baginya adalah seluruh kehidupan dan keluarganya. Banyak sekali hal yang seharusnya aku pelajari pada waktu dewasa dan dengan waktu yang lama serta perjuangan yang panjang, telah diberikan oleh ayahku, sebagai hadiah dimasa kecilku, secara sederhana dan spontan. Sekarang perpustakaan ayahku menjadi dunia yang penuh kenangan berharga bagiku. Masih dapat kuingat setiap bukunya, bahkan sampai bentuk jilidnya.

Ayahnya, Sayyid Muhammad Taqi Syariati adalah seorang guru dan mujahid besar pendiri Markaz Nasyr ar-Haqa'iq al-Islamiyah (Pusat Penyebaran Kebenaran-kebenaran Islam) di Masyhad. Sekaligus salah seorang dari putera-putera pergerakan pemikiran Islam di Iran. Sepanjang empat puluh tahun, Dia telah memberikan pengabdian yang amat berharga kepada dakwah dan pencerdasan pemikiran logis ilmiah Islam dalam bentuk yang seirama dengan kemajuan zaman. Taqi Syariati adalah orang yang berada di barisan paling depan dari kalangan orang-orang yang bergiat dalam mencerdaskan para pemuda alumni pendidikan tinggi agar mereka mengoreksi konsep-konsep Barat yang sesat dan materialisme yang kosong, untuk kemudian berpegang teguh pada Islam yang memancarkan cahaya yang memerangi kehidupan. Syariati banyak menyerap pancaran pribadi ayahnya yang dianggap sebagai pembaharu dan pengabdi ilmu. Kebanggaan dan kekaguman Syariati terhadap sosok sang ayah pun akhirnya mengantarkan pemikirannya sampai pada kesimpulan bahwa ayahnya adalah seorang mujaddid, pembuat bid'ah yang menyimpang dari tradisi lama yang berkembang dalam masyarakat. Syariati dibesarkan dalam tradisi seperti itu.

Begitu besar peranan sang ayah dalam mempengaruhi kecerdasan dan kecendikiawanan Syari'ati. Lewat ayahnya ia diajak untuk memasuki wawasan dan pandangan-pandangan dunia secara dewasa, menelaah beragam literatur yang secara bebas ia dapatkan di perpustakaan pribadi ayahnya. Perilakunya cenderung menyendiri dan perkembangan pendidikannya di rumah membuat Syari'ati lebih mandiri di tengah masyarakat. Hal ini kemudian melahirkan kebanggaan tersendiri yang mendalam bagi dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun