[caption caption="Stasiun Tanjung Priok (foto Dudi)"][/caption]Sudah lama memimpikan bisa main ke Stasiun Tanjung Priok yang memiliki bangunan ArtDeco, namun terkendala waktu dan kesempatan. Waktu belum dioperasionalkan kembali stasiun ini di komunitas fotografi banyak yang berbagi informasi stasiun ini. Secara visual stasiun ini memang mengundang selera untuk mengabadikannya dari berbagai sudut, namun di Stasiun ini tidak bisa bebas untuk bisa motret harus mendapatkan ijin dari PT KAI.
Sejarah singkat dari Stasiun ini, di bangun pada masa Gubernur Jendral AFW Idenburg (1909-1916) selesai pada tahun 1914. Tenaga kerja yang menyelesaikan Stasiun ini sebanyak kurang lebih 1.700 orang tenaga kerja dan 130 orang merupakan tenaga kerja berbangsa Eropa.Stasiun ini mulai digunakan pada tahun 1925 untuk kereta api listrik, stasiun ini mempunyai Delapan Peron, hampir sama dengan Stasiun Beos.
Awal Januari tahun 2000 Stasiun ini sudah tidak berfungsi sebagai stasiun penumpang lagi, dari sini kondisinya sempat tidak terawat. Konon katanya waktu tidak berfungsi banyak tunawisma yang menmepati areal stasiun ini. Sungguh sangat disayangkan bangunan yang bersejarah ini terbengkalai. Padahal pada akhir abad ke 18 Stasiun ini pernah menjadi kebanggaan warga Batavia pada waktu itu.
Pada hari Senin (21/12/2015) akhirnya PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) kembali membuka rute Tanjung Priok-Jakarta Kota. Perjalanan dari dan ke Stasiun ini sebanyak enam kali dalam sehari, artinya tiga kali dari Jakarta Kota dan tiga kali dari Tanjung Priok. Entah bagaimana nasibnya Stasiun ini jika tidak ada operasional Commuter Line ini, mungkin akan semakin kusam dan tidak terurus, padahal ini stasiun yang sangat artistik.[caption caption="foto dudi"]
Di Stasiun ini aktivitas masih terbilang sepi dibandingkan dengan stasiun lainnya di Jakarta, sehingga masih terlihat banyak gerai penjual di Stasiun ini. Bahkan untuk beli tiketpun tidak perlu antri seperti di Stasiun lain.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H