Hidup di Jakarta yang penuh dengan dinamikanya, serta serba gerak cepat. Menjadi sebuah realitas tersendiri. Bagi pengguna CommuterLine banyak cerita tentang berdesakan di jam sibuk, bahkan masih ada yang mencoba masuk ketika gerbong sudah terlihat penuh. Bagi pengguna sepeda motor dan mobil tentunya kemacetan Jakarta yang menjadi hambatan.
Kondisi tidak nyaman tersebut bisa membuat kita untuk mengeretu atau sekedar mengeluh tentang kondisi yang terjadi. Hal ini sudah menjadi fitrah manusia, seperti yang Allah gambarkan dalam Al Quran surat Al Ma'aarij إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعً yang artinya "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir". Namun bukan berarti kita boleh berkeluh kesah sepanjang waktu.
Hidup kita sudah digariskan dan mempunyai skenario masing-masing. Jalan cerita hidup manusia tentu akan berbeda antara satu dengan lainnya. Hidup adalah sebuah pilihan, bagaimana kita akan isi hidup dengan kegiatan yang bermanfaat. Usia manusia terbatas, namun jejak amal sholeh yang ditinggalkan bisa melebihi dari usia biologis kita. Dan amal sholeh ini juga yang akan menemani kita selama di alam kubur kelak.
Keluh kesah memang kodrat manusia, belajar untuk tidak mengeluh adalah sebuah pilihan hidup. Tidak ada mata kuliahnya memang pelajaran tidak mengeluh ini. Mari kita belajar untuk tidak mengeluh, karena mengeluh tidak menyelesaikan masalah. Masalah yang ada bukan untuk dihindarkan tapi untuk tempat belajar kita menjad kuat.
Jakarta, 12 Februari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H