Mohon tunggu...
Dudi Iskandar
Dudi Iskandar Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang ayah dengan tiga orang putra putri, senang dengan kegiatan alam bebas dan fotografi. Catatan perjalanan bisa di lihat di http://abusyamil2004.wordpress.com atau http://abusyamil.multiply.com (ALM)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara Koma dan Kanvas

18 Oktober 2015   07:31 Diperbarui: 18 Oktober 2015   09:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertunjukan teater di Indonesia mulai menggeliat lagi walau kondisi ekonomi sedang kurang baik. Beberapa pementasan teater berjalan dengan baik. 

Bulan November ada pentas menarik yang akan dimainkan Teater Koma 6-15 di Gedung Kesenian Jakarta yang membawakan Naskah Inspektur Jenderal karya Nicolai Gogol merupakan produksi ke 142. Di tanggal 11-12 November di GBB TIM Teater Kanvas akan mentas dengan lakon Revolusi Burung karya Zak Sorga, produksi ke 100. 

Dari segi produksi kedua teater ini sudah cukup produktif selama ini, terbukti sampai sekarang masih mentas. Keduanya juga mempunyai penonton yang fanatik, bahkan dari anak anak sampai kakek nenek. 

Teater Koma sangat kuat di artistik panggung, pergantian setting panggung antar adegan begitu cepat sehingga tidak mengurangi tempo permainan. Ini selalu yang paling menonjol dalam setiap pentasnya. Adapun yang menjadi kekuatan dari Teater Kanvas adalah dialog dialog yang realitis, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dicerna oleh penonton. 

Saya membayangkan jika Kanvas dan Koma kolaborasi dalam sebuah pementasan. Insya Allah akan mengguncang jagad Teater di Indonesia, dan akan menjadi sejarah dalam dunia teater Indonesia. Kanvas tetap dengan ciri khasnya begitu juga Koma dengan kekuatannya artistiknya. Ini baru sebuah bayangan saya saja semoga bisa terwujud. 

Dengan banyak pementasan mudah-mudahan bisa menjadi pencerahan dalam kehidupan sesungguhnya. 

Selamat menonton

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun