Tahun 2020, dunia mengalami pandemi Covid-19, saat itu saya di Tokyo, jepang selama 20 hari. Setelah saya tiba di Jakarta pada februari 2020, atas keputusan bersama, kakek-nenek yang bekerja selama 7 tahun dengan keluarga kami, demi keselamatan dan kesehatan semua, mereka berhenti. Saya tetap bekerja di rumah dan menjaga kedua anak kami yang "full online learning school 100%" , termasuk suami bekerja "100% work from home".
Â
Saya yang sejak 2018 sudah terbiasa "remote working" dengan dukungan jaringan internet yang memadai di rumah, sudah lebih piawai melakukan pekerjaan dengan ritme atau pace yang sudah terlatih. Semua aktivitas selama pandemi dengan dukungan dan kerjasama antara suami dan kedua anak. Alhamdulillah hingga hari ini kami berempat termasuk yang sehat dan tetap berproduktivitas dapat melewati krisis pandemi covid-19 dengan selamat. Semua pekerjaan saya dan suami, tugas kedua anak dapat ter-delivery dengan akses internet yang ada di rumah.
Semuanya berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Saya dan suami terus mendampingi kedua anak untuk tetap patuh pada jadwal dan tugas sekolah selama mereka di rumah meskipun dengan mekanisme baru dalam sekolah yaitu "online learning school". Komunikasi antara anak kami, guru dan orang tua tetap terkoneksi dengan baik dengan adanya internet yang stabil. Berawal dari pandemi ini, hubungan saya dan suami sebagai orang tua dengan kedua anaknya semakin kompak. Saling memahami dan mendukung untuk menjaga kestabilan kehidupan berkeluarga.
Tingkatan ketiga Hierarki Maslow "Love/Belonging" (Kebutuhan akan kasih sayang)
*Lihat (Bagan 1)
Saat pandemi Covid-19, banyak sekali berkahnya untuk keluarga kami, saya jadi belajar melihat perkembangan kedua buah hati kami, mendengar celotehannya serta keinginannya, keluh-kesahnya terhadap pandemi, rasa takutnya akan semua hal yang begitu cepat terjadi di dunia. Kami mengajarkan banyak hal tentang berbagi.
Setiap beberapa hari sekali untuk memenuhi kebutuhan harian akan makanan dan kebutuhan sehari-hari, saya dan suami, harus rela untuk mengajarkan kedua anak untuk tetap di rumah saat itu demi menghindari mereka khususnya anak-anak dari paparan penyebaran Virus Covid 19. Kedua anak kami pun mematuhi dan belajar bersama apa yang saya ajarkan beberapa hal tentang dasar-dasar untuk dipahami di rumah saat pandemi, berikut tips dan trik yang saya ajarkan dan latih (cosplay). Semoga berguna jika kedua orang tuanya tidak berada di rumah:
1. Belajar menyalakan kompor (ada CCTV di Dapur yang mengarah ke Kompor)
Â
                               Â- Hal pertama yang saya ajarkan kepada kedua anak, terutama "anak pertama saya yang saat itu umur 10 tahun" adalah cara menyalakan kompor. Setiap saya masak pagi atau setelah anak tiba pada jam istirahat pada saat online school. Gunanya adalah nanti ketika dia beranjak besar, hal ini bisa dia gunakan untuk basic skill sebagai individu untuk memasak, terlebih ketika orang tuanya tidak berada di rumah.
2. Memasukan kunci rumah ke dalam lubangnya, memutar, melepas ataupun membuka
  (ada CCTV di rak TV yang mengarah ke pintu utama)
- Hal ini kepiawaian wajib dasar yang setiap manusia harus punya, yaitu memasukan dan membuka kunci rumah pintu utama. Bahkan kedua anak saya, kesulitan memutar kunci rumah, voila...setelah 10 hari latihan atau cosplay, mereka bisa membuka pintu rumah, dan jangan lupa mencabut kunci rumah kembali untuk dimasukan lagi ke pintu, ketika sudah di dalam rumah. Susah-susah gampang ternyata. Most basic skill, Voila!