Dinamika politik menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober lalu sempat mengkhwatirkan masyarakat.
Pasalnya, selain ada demo mahasiswa juga diikuti dengan aksi terorisme yang menyerang Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).
Meski demikian, penyerangan terhadap Wiranto itu dipastikan tak akan mengganggu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI. Ketua MPR Bambang Soesatyo memastikan hal itu.
MPR akan berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala BIN Budi Gunawan untuk memastikan pengamanan acara pelantikan Kepala Negara.
Meskipun demikian, menurut Bamsoet, peristiwa penyerangan terhadap Wiranto itu menjadi peringatan bagi pejabat negara untuk meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan aktivitas atau kegiatannya.
Yang jelas, pengamanan terhadap pejabat negara harus ditingkatkan. Insiden yang dialami Wiranto ini seharusnya menjadi tamparan keras bagi kita semua.
Karena itu, Ketua MPR juga meminta pengamanan terhadap pemangku urusan publik perlu ditingkatkan lagi. Pun dengan pejabat negara juga harus berhati-hati.
Meskipun ini seharusnya tidak mengurangi agenda mereka untuk bertemu dengan rakyat. Peristiwa itu tak lantas menciptakan jarak antara pejabat negara dan masyarakat.
Bagaimanapun, pejabat negara harus tetap dekat dengan rakyat, dan didukung aparat keamanan.
Yang jelas, aparat keamanan akan memperketat pengamanan disetiap titik saat pelantikan Presiden dan Wapres nanti.
Oleh karena itu, semua pihak diharapkan tidak khawatir namun tetap waspada terhadap aksi-aksi terorisme yang bisa menyerang siapa saja. Kita percaya dengan aparat keamanan kita.