Banyaknya para pejabat publik yang tersandung kasus menghinakan yang sering disebut dengan nama KORUPSI adalah menjadi inspirasi untuk menganalogikan negara saat ini ibaratkan sebuah perusahaan yang setiap tahun harus ada bagi- bagi hasil ( conviden) dan para pejabat adalah komisarisnya alias pemilik saham. Korupsi bagi para pejabat publik sudah di maknai sebagai penghasilan yang syah yang wajib mereka terima apabila Negara mendapatkan sebuah proyek.
Menurut analisa saya beberapa alasan kenapa para pejabat publik seringkali menjarah uang negara,
Pertama mayoritas dari mereka tujuannya ingin menjadi pejabat publik bukan karena ingin jadi pelayan masyarakat melainkan hanya tergiur dengan proyek-proyek pemerintah dan sebuah lapangan pekerjaan yang sangat strategis untuk mengemplang uang negara.
Kedua mental-mental orang indonesia pada umumnya adalah mental pegawai sangat sedikit yang punya mental pengusaha hanya 0,3% dibandingkan amerika dan china yang memiliki pengusaha rata-rata di atas 20% dari jumlah penduduknya. hubungannya adalah ketika seseorang pejabat publik ingin kaya satu-satunya cara yang paling instan adalah dengan merampok uang negara karena karena logikanya orang yang cita-cita hidupnya ingin kaya raya bukanlah memilih profesi sebagai pejabat publik karena disitu bukan tempatnya melainkan memilih profesi sebagai pengusaha. Orang luar negeri yang ingin kaya raya lebih memilih profesi sebagai pengusaha yang melakukan ekspansi bisinis ke negara lain mereka mengumpulkan kekayaan dengan cara mengeruk sumber daya alam negara lain ketimbang ketimbang mengeruk sumber daya alam di negara sendiri. itulah perbedaan pola pikir yang signifikan antara orang-orang indonesia dengan negara-negara lain.
ketiga gaya hidup pejabat publik indonesia yang sangat OKB (Orang Kaya Baru) banget memaksa untuk selalu tampil parlente dan untuk tampil demikian tentunya harus didukung dengan plus banyak dan untuk memperoleh plus banyak tidak ada cara lain selain merampok uang Negara karena mereka bukan pengusaha.
Sehingga saya berkesimpulan bahwa hanya dua orang pejabat publik di indonesia yang sementara ini terekam memiliki tujuan menjadi pejabat publik dan benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk pelayan masyarakat adalah Gubernur DKI Jakarta yakni Jokowi dan Ahokk dan saya berharap jokowi-jokowi yang lain yang masih tersembunyi diluarsana untuk segera muncul kepermukaan melawan sistem untuk membenahi Negara ini yang kian diujung tanduk.
Solusinya adalah jika orientasi hidup anda adalah ingin kaya raya maka jadilah pengusaha yang berkelas dunia jangan menjadi pejabat publik, karena ketika orientasi hidupmu ingin kaya raya tapi memilih profesi sebagai pejabat publik maka yang akan terjadi adalah tentu budaya korupsi seta budaya merampok uang rakyat tidak akan terhindarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H