Pandemi COVID-19 telah berdampak kepada seluruh kehidupan manusia di seluruh dunia. Bidang kesehatan merupakan salah satu sektor yang sangat merasakan dampak adanya pandemi COVID-19 ini. Beberapa fasilitas kesehatan terlalu fokus dengan permasalahan pandemi ini sehingga beberapa permasalahan lain menjadi terabaikan. Salah satunya yaitu pengendalian perilaku beresiko remaja.Â
Menurut BKKBN mengatakan bahwa kejadian kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada remaja meningkat di masa pandemi. Hal ini terjadi karena kurangnya edukasi mengenai dampak buruk seks bebas selain itu adanya himbauan pemerintah untuk 'di rumah saja' juga memicu remaja untuk melakukan seks bebas saat mereka berada di rumah.Â
Tidak hanya itu saja, BNN kuga mengatakan bahwa penggunaan Narkoba meningkat di masa pandemi ini. Menanggapi permasalahan tersebut mahasiswa melaksanakan program berupa "Pembentukan Kader Kesehatan serta Pelatihan Promosi Kesehatan kepada remaja Menggunakan metode Peer Education."Â
Peran kader kesehatan dalam mengendalikan serta mencegah perilaku beresiko remaja sangat besar. Menurut berbagai penelitian diketahui bahwa teman sebaya merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku seseorang. Sehingga metode peer education untuk remaja dikatakan sebagai metode promosi kesehatan yang paling tepat. Pelatihan promosi kesehatan kepada para remaja ini dilakukan menggunakan media sosial yaitu instagram dan tiktok.Â
Tidak hanya digunakan sebagai sarana hiburan saja tetapi kedua media sosial ini bisa dugunakan untuk edukasi kesehatan.Remaja menyukai metode yang diajarkan karena sangat sesuai dengan karakteristiknya, sehingga mereka dapat memahami materi edukasi yang diberikan dengan baik. Bahkan mereka dapat ikut serta menjadi kader promosi kesehatan kepada teman sebayanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H