Mohon tunggu...
Dhiva TM
Dhiva TM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UHAMKA

Hi !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenapa Lampu Lalu Lintas Jepang Berwarna Merah-Kuning-Biru?

13 Juli 2021   23:01 Diperbarui: 13 Juli 2021   23:03 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENELITIAN POST-STRUKTURALISME TERHADAP 

FENOMENA WARNA LAMPU LALU LINTAS DI JEPANG

Teori

Secara umum, teori merupakan suatu sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan di antara konsep-konsep tersebut dan membantu penggunanya dalam memahami suatu fenomena. Sir Karl Popper, seorang filsuf yang secara signifikan membentuk pendekatan banyak peneliti dalam berpikir kritis, menyatakan, "Teori merupakan sebuah jalan yang ditebarkan untuk menangkap hal yang biasa kita sebut sebagai 'Dunia'". Popper beranggapan, bahwa teori dapat membantu kita untuk memahami kenyataan. (West & Turner, 2008).

Dalam penulisan paper ini, penulis akan menggunakan salah satu teori sosial kritis yang berasal dari beberapa pemikiran tokoh pascastrukturalis seperti Jacques Derrida, Jacques Lacan, dan Michel Paul Foucault, yaitu Teori Post-Strukturalisme atau Teori Paska-Strukturalisme. Teori ini terbentuk atas ketidaksepakatan pada teori sebelumnya, yaitu Teori Strukturalisme.

Strukturalisme melihat keteraturan dan stabilitas dalam sistem bahasa, melihat kebenaran berada di balik atau dalam suatu penelitian, dan menjelaskan adanya hubungan antara penanda dan petanda yang cenderung stabil atau tidak mengalami perubahan. Sementara post-strukturalisme sangat erat kaitannya dengan hubungan antarpribadi, hubungan dengan "dunia", dan perilaku praktis yang menghasilkan makna.

Menurut Foucault, teori post-strukturalime menjelaskan faktor sosial budaya memiliki pengaruh dalam mendefinisikan tubuh dengan karakter ilmiah, universal, yang tergantung pada waktu dan tempat. Semisal ciri-ciri alamiah tubuh (pria dan wanita) bisa bermakna berbeda dalam tataran kebudayaan yang berbeda.

Dalam teori post-strukturalisme, terdapat empat asumsi dasar, diantaranya :

Mengkritik dan mempertanyakan segala hal dalam teori-teori yang sudah ada.

Menilai kritik sebagai hal yang positif upaya menjadi solusi atau alternatif dalam memecahkan masalah melalui sebuah teori yang sudah ada maupun yang sedang berkembang.

Peran interpretasi dan representasi dari manusia sangat diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun