Dampak aksi dari langkah-langkah yang saya  dilakukan yaitu anak menjadi lebih tertarik mengikuti proses pembelajaran karena menggunakan media yang berbeda dengan sebelumnya yang hanya menggunakan lembar kerja. Anak lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Strategi yang saya lakukan ini efektif karena anak menjadi lebih mampu mengkoordinasikan mata dan tangan dengan terampil melalui kegiatan membuat baju dari kain flanel yang mencakup kegiatan menjahit, memasukkan kain perca, menempel, dan menekan. Hal tersebut terlihat dari 6 anak yang mengalami masalah motorik halus tinggal 1 anak yang masih mengalami kesulitan.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang saya dilakukan yaitu kepala sekolah dan teman sejawat memberikan respon positif dengan memberikan komentar bahwa praktik ini efektif untuk meningkatkan koordinasi mata dan tangan anak karena menggunakan media yang dapat menarik perhatian dan anak menjadi lebih antusias saat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Faktor keberhasilan dalam praktik ini adalah pemilihan kegiatan, media pembelajaran yang tepat serta antusias anak ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran dari keseluruhan proses ini yaitu kemampuan anak dalam mengkoordinasikan mata dan tangan dapat berkembang dengan baik dan anak menjadi lebih antusias mengikuti pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H