Waspadailah Penyakit Ini! Mari Cari Tahu Penyebab & GejalanyaDifteri pada umumnya menyerang anak-anak yang berusia 5(lima) Â hingga 9(sembilan) tahun, wabah Difteri ini tidak bisa dianggap remeh atau sepele, karena penyakit Difteri ini di Indonesia sudah memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Buat kamu yang punya saudara atau adik yang masih kecil kamu perlu kenali penyebab dan gejala Difteri. Mari kita kenali penyebab dan gejala Difteri, Difteri adalah penyakit menular yang menyerang selaput lendir pada tenggorokan dan hidung, penyakit difteri ini disebabkan oleh bakteri atau kuman Corynebacterium Diphtheriae.
Waspadailah Penyakit Ini! Mari Cari Tahu Penyebab & Gejalan Dari Difteri
 Penyebab Difteri
Difteri yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Bakteri ini dapat dengan mudah menyebar dan menyerang kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksin Difteri. Oleh karena itu ada berbagai cara penularan yang perlu kamu waspadai, seperti:
- Terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk. Ini merupakan cara penularan difteri yang paling umum.
- Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, contohnya mainan atau handuk.
- Sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita. Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
- Bakteri difteri akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel-sel sehat dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati. Sel-sel yang mati inilah yang akan membentuk membran (lapisan tipis) abu-abu pada tenggorokan. Di samping itu, racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak jantung, ginjal, serta sistem saraf.
Terkadang, Difteri bisa saja tidak menunjukkan gejala apapun sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi. Apabila tidak menjalani pengobatan dengan tepat, mereka berpotensi menularkan penyakit ini kepada orang yang berada di sekitarnya, terutama mereka yang belum mendapatkan imunisasi.
Gejala Difteri
Pada umumnya bakteri Corynebacterium Diphtheriaemembutuhkan waktu dari awal masuk kedalam tubuh hingga gejala muncul kurang lebih selama 2(dua) hingga 5(lima) hari. Adapun gejala-gejala dari penyakit Difteri adalah sebagai berikut:
- Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
- Demam dan menggigil.
- Sakit tenggorokan dan suara serak.
- Sulit bernapas atau napas yang cepat.
- Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
- Lemas dan lelah.
- Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
- Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan luka seperti borok (ulkus). Ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit.
Sebaiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter jika kamu, adik, saudara atau tetangga kamu memperlihatkan gejala-gejala seperti keterangan di atas. Karena penyakit Difteri ini harus ditanggapi dan diobati secepatnya untuk mencegah munculnya komplikasi dengan penyakit lainnya. Sebaiknya segera mengikuti program imunisasi dan vaksin DTP, selain itu  kamu juga bisa menjaga kesehatan kamu dengan Jalani Pola Hidup Sehat Dengan Olahraga Serta Konsumsi Sayuran dan Buah serta di imbangi dengan suplemen kesehatan agar kondisi tubuh tetap dalam keadan yang prima. Untuk mendapatkan suplemen kesehatan kamu bisa beli di Alfacart.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H