Mohon tunggu...
widya krisna putri
widya krisna putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Prodi Akuntansi Unmas Denpasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan UMKM Pengrajin Topeng Dewa Suda alam Menghadapi Pandemi Covid-19 di Desa Kendran

12 September 2021   09:00 Diperbarui: 12 September 2021   09:01 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Desak Made Widya Krisna Putri, Ni Nyoman Ayu Suryandari, I Made Sukerta

Pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi semua sektor, salah satunya adalah sektor pariwisata.
Dampak Covid-19 pada sektor pariwisata juga tidak luput dari ancaman. I Dewa Putu Suda Wijaya adalah salah satu pekerja pariwisata yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini. Untuk bisa bertahan hidup setelah tidak lagi bekerja sebagai staff Cook di salah satu villa di Gianyar, ia kemudian banting setir menjadi pengrajin topeng di rumahnya yang berlokasi di Br. Tengah Triwangsa, Desa Kenderan, Tegallalang Gianyar. 

Topeng yang dibuat oleh Dewa Suda beragam jenis nya, mulai dari Barong, Rangda dan tapel Topeng Keras, Topeng Tua, Topeng Sidakarya, Penasar hingga Wijil. Dewa Suda mulai membuat tapel sejak bulan Maret 2021 lalu bersama dengan ayah dan adik nya. Sejak saat itu sudah ada 11 tapel yang sudah ia buat. Sejauh ini pemasaran topeng yang dibuat oleh Dewa Suda masih sekitaran Bali saja, paling jauh daerah Tabanan.

Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM pengrajin topeng Dewa Suda adalah belum memiliki nama dan logo usahanya, dimana nama dan logo usaha sangat penting agar mudah dikenal oleh masyarakat luas. Masalah kedua yang ditemukan adalah pelaku UMKM belum paham akan pentingnya media sosial sebagai media promosi online sebagai upaya dalam memperluas jangkauan pasar di masa seperti ini. Masalah yang terakhir adalah pelaku UMKM belum menerapkan sistem pembukuan sederhana pada usahanya dimana pembukuan berperan penting guna mengontrol pemasukan atau pengeluaran sebuah usaha. 

Solusi yang diberikan oleh tim pengabdian adalah : 

1. Memberikan pengarahan mengenai ide nama dan logo usaha yang unik dan kreatif agar menarik minat pembeli dan mudah dikenal oleh masyarakat.
2. Melakukan pengarahan kepada UMKM tentang cara memasarkan produk yang lebih melalui media sosial seperti Instagram atau Facebook.
3. Melakukan pengarahan terkait pembuatan pembukuan (laporan keuangan) sederhana kepada pelaku UMKM dengan menggunakan aplikasi Buku Kas yang bisa di download di Play Store atau App Store.

Dalam proses pelaksanaan program penyuluhan, digunakan kuesioner sebagai tolak ukur keberhasilan program. Secara umum tanggapan responden atas pertanyaan tersebut mengalami peningkatan sebanyak 66%. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan sosialisasi, peyuluhan dan pelatihan terhadap masyarakat sasaran berjalan dengan baik dan lancar.

Setelah dijalankannya program kerja pada UMKM pengrajin topeng Dewa Suda maka dapat dilihat peningkatan -- peningkatan yang dialami mitra. Adapun peningkatan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Mitra sudah memiliki nama dan logo usaha nya sendiri sehingga lebih mudah dikenal dan diingat oleh masyarakat.
2. Mitra mampu memperluas jangkauan pasar nya karena sudah memiliki akun media sosial sebagai media promosi baru.
3. Mitra mampu mencatat pemasukan dan pengeluaran melalui aplikasi pembukuan Buku Kas.

 

Memberikan pengarahan dan pendampingan dalam pembuatan akun media sosial sebagai media promosi|Dokpri
Memberikan pengarahan dan pendampingan dalam pembuatan akun media sosial sebagai media promosi|Dokpri
Memberikan pengarahan dan pelatihan mengenai pembukuan sederhana melalui aplikasi Buku Kas|Dokpri
Memberikan pengarahan dan pelatihan mengenai pembukuan sederhana melalui aplikasi Buku Kas|Dokpri
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini pelaku usaha diharapkan selalu melakukan promosi di media sosial agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu, pelaku usaha diharapkan terus melakukan pencatatan mengenai pembukuan usaha nya di aplikasi Buku Kas. Karena dengan pembukuan tersebut, pelaku usaha dapat mengetahui penjualan atapun stok barang yang dimiliki dengan mudah dan teratur sehingga dapat mengontrol pemasukan atau pengeluaran usaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun