Kata asam dan juga basa tentunya tidak asing bagi seluruh kalangan. Asam berasal dari bahasa latin yitu "Acetum" yang memiliki arti cuka. Jadi, asam adalah zat atau larutan yang memiliki rasa asam. Ciri-ciri dari larutan yang memiliki rasa asam yaitu bersifat korosif, dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah, ketika bereaksi dengan logan membentuk hidrogen. Sedangkan pada basa, zat atau larutan yang cenderung memiliki rasa pahit, dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru, bersifat licin dari zat lainnya. Â
Perkembangan asam dan basa memunculkan berbagai teori yang dinyatakan oleh berbagai ilmuan. Berikut adalah teori asam dan basa menurut para ahli: Â
1. Teori Asam Basa Arrhenius
Seorang ilmuan bernama Svante August Arrhenius menyatakan bahwa sifat asam dan basa dari suatu zat ditentukan oleh jenis ion yang dihasilkan dalam air. Arrhenius mencetuskan bahwa asam merupakan zat elektrolit yang dapat memberikan ion H+ ketika dilarutkan di dalam air.Â
Sedangkan basa merupakan zat elektrolit yang akan memberikan ion OH- ketika dilarutkan ke dalam air. Untuk reaksi netralisasi asam dan basa akan menghasilkan garam. Tetapi teori ini memiliki kelemahan bahwa keterbatasan teori Arrhenius adalah bahwa reaksi asam -- basa hanyalah sebatas pada larutan berair (aqueus, aq) dan asam-basa adalah zat yang hanya menghasilkan H+ dan OH- .
2. Teori Asam Basa Bronsted dan Lowry
J.N Bronsted dan T.M Lowry menyatakan bahwa sifat asam atau basa ditentukan oleh kemampuan senyawa melepas atau menerima proton. Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah spesi yang dapat memberi proton H+ atau yang juga disebut sebagai proton donor. Sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton H+ atau disebut sebagai proton akseptor.Â
Teori asam-basa Bronsted-Lowry tidaklah bertentangan dengan teori asam-basa Arrhenius tetapi melengkapi. Konsep asam-basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa Arrhenius karena Konsep asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut. Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau anion.
3. Teori Asam Basa Lewis
Gilbert N. Lewis mencetuskan bahwa asam adalah senyawa yang dapat menerima pasangan elektron sedangkan basa merupakan senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron. Dengan mengetahui bagaimana isi teori asam basa, kita dapat lebih mudah mengenali dan membedakan benda-benda di sekitar kita apakah termasuk zat dengan sifat asam atau basa. Â
Â
Kegunaan asam basa dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam pembuatan asam nitrat, asam akrobat atau vitamin C, Â asam folat, natrium hidroksida, pasta gigi, sampo, sabun, obat maag hingga pupuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H