Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk per satuan waktu. Dalam reaksi yang melibatkan reaktan A dan B untuk menghasilkan produk C dan D, jumlah molekul reaktan A dan B berkurang dan jumlah molekul produk C dan D bertambah dari waktu ke waktu.
Persamaan laju reaksi
Orde reaksi: Besar kecilnya reaksi tergantung besar kecilnya laju reaksi bila diberi perlakuan dengan konsentrasi reaktan.
- Reaksi nol : Dalam reaksi kimia derajat nol, laju reaksi tetap sama meskipun konsentrasi reaktan telah dimanipulasi.
- Reaksi orde pertama : Dalam reaksi kimia orde pertama, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan. Misalnya, jika konsentrasi reaktan meningkat tiga kali lipat, laju reaksi juga akan meningkat tiga kali lipat.
Teori tumbukan menyatakan bahwa partikel yang bereaksi harus saling bertabrakan untuk bereaksi. Tumbukan antara partikel pereaksi yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Energi minimum yang harus dimiliki reaktan agar bertumbukan secara efektif disebut energi aktivasi (Ea). Pada prinsipnya, laju reaksi bergantung pada:
- Arah (arah) tumbukan partikel.
- Dalam reaksi tipikal, partikel harus berada pada arah tertentu ketika mereka bertabrakan agar tumbukan dapat menyebabkan reaksi. Sebagai contoh, pertimbangkan beberapa kemungkinan tumbukan antara molekul gas NO dan molekul gas
- Frekuensi tumbukan partikel
- Tabrakan lebih sering terjadi (frekuensi tumbukan lebih tinggi), semakin besar kemungkinan tumbukan yang sebenarnya, yang juga mempercepat laju reaksi.
- Energi tumbukan partikel reaksi
- Energi partikel reaktan yang bertabrakan harus melebihi energi aktivasi, yang merupakan energi penghentian agar reaksi dapat terjadi, agar reaksi dapat terjadi. Semakin rendah energi aktivasi, semakin cepat laju reaksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
- Â Konsentrasi Reaktan
- Semakin tinggi konsentrasi reaktan, semakin banyak partikel reaktan yang bertumbukan, sehingga frekuensi dan kecepatan tumbukan meningkat. Misalnya, pada reaksi korosi besi di udara, kecepatan reaksi korosi besi lebih tinggi di udara dengan kelembapan yang lebih tinggi (konsentrasi reagen H2O tinggi).
- Keadaan fisik reagen
- Jika reaktan berada dalam keadaan fisik (fase) yang sama, semua gas atau semua cairan, maka tumbukan antar partikel disebabkan oleh pergerakan termal partikel secara acak. Jika reaktan berada dalam keadaan agregasi (fase) yang berbeda, tumbukan efektif hanya terjadi pada antarmuka antar fase. Jadi, reaksi dengan reaktan dari fase berbeda dibatasi oleh area kontak reaktan.
- Suhu
- Semakin tinggi suhu, semakin besar energi kinetik partikel yang bereaksi, sehingga frekuensi tumbukan dan energi tumbukan meningkat. Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju reaksi. Misalnya, dalam reaksi stik pijar, stik pijar bersinar lebih cepat dan lebih terang dalam air panas daripada dalam air dingin.
- Kehadiran katalis
- Â Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi tanpa ikut terkonsumsi dalam reaksi. Katalis menyediakan jalur reaksi alternatif dengan energi aktivasi yang lebih rendah daripada jalur tanpa katalis, membuat reaksi lebih cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H