Perbedaan waktu. Era dulu banyak anak bermain di luar rumah untuk bisa beramai-ramai dengan tetangganya sampai orang tua bingung mencari anaknya entah anaknya yang main bola di lapangan atau berenang di sungai bersama kawan-kawan. Namun hari ini justru orang tua tidaklah bingung mencari anaknya, karena anaknya dirumah tenang dan diam tak banyak bicara karena memainkan game yang dia punya, kalau anaknya pergi sudah tau tujuanya "tempat wifi terdekat" dan anaknya pasti disana diam di sudut tempat dengan hikmat.
Namun para orang tua sebagian masih tenang- tenang saja melihat anaknya sudah mulai kecanduan pada game dan lain sebagainya.
Karena di indonesia sendiri kecanduan game di kalangan anak masih menjadi hal baru yang belum di anggap serius. Namun di sisi lain fenomena ini terus meningkat dan dampak terhadap psikologis mereka tidak bisa diremehkan
Dr Siste  adalah seorang pakar adiksi yang juga Kepala Departemen Medik Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)- Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Sekarang dokter tersebut mengatakan bahwa pemerintah Indonesia perlu memiliki kebijakan nasional untuk mengantisipasi dampak adiksi game online demi melindungi kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Prevalensi kecanduan game online di Tanah Air diduga lebih tinggi dari sejumlah negara maju di Asia.
RSCM sejak tahun 2018 telah membuka klinik khusus adiksi perilaku, dan sampai sekarang sudah merawat puluhan pasien anak, remaja, dan dewasa dari berbagai daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H