Desa Air Terbit merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Tanah perkebunan Rakyat sangat luas yaitu kurang lebih 1000 Ha, sedangkan luas wilayah Desa Air Terbit adalah 1321,4 Ha, hampir 80% luas wilayah Desa Air Terbit adalah perkebunan rakyat dan kurang lebih 250 Ha adalah pemukiman masyarakat, sisanya kebun desa, fasum dan kantor kurang lebih 15,5 Ha. Untuk memanfaatkan kebun desa, Kepala Desa bersama perangkat desa menanam tanaman buah super seperti alpukat, klengkeng, blacksapote dan sawo abio yang didatangkan dari luar Riau bahkan Luar Negeri, tanaman buah tersebut masih belum dikembangkan di Provinsi Riau.Â
Dalam praktiknya, kebun Desa membutuhkan petani untuk melakukan perawatan berupa menyiram dan mempupuk agar tanaman buah tersebut tumbuh sehat dan berbuah. Dalam kegiatan desa atau lainnya, kadang kala petani yang diberi tugas tidak sempat untuk menyiram dan tidak teratur dalam memberikan pupuk sehingga dikhawatirkan tanaman tidak sehat bahkan bisa mati. Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Lancang Kuning, petani sudah mendapatkan solusi yaitu sistem penyiraman dan pemupukan otomatis. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dr. David Setiawan, MT., Abrar Tanjung, ST., MT. dan Ir. Masnur PH., M.Si dari Fakultas Teknik dan Ir. Latifa Siswati, MP. dari Fakultas Pertanian serta dibantu 12 orang mahasiswa yang semangat membagun desa.Â
Sistem kerja alat ini adalah mengalirkan air dan pupuk cair menggunakan pompa air yang sudah diatur jadwal dan lama penyiramannya dalam kontroller (yang paling sederhana menggunakan timer switch otomatis yang dapat dibeli ditoko listrik), selanjutnya air atau pupuk mengalir ke pipa-pipa utama dan selang-selang pada setiap tanaman.Â
Dari hasil kegiatan yang dilakukan, Kepala desa dan masyarakat menjadi semangat untuk mencoba mengembangkan ke kebun-kebun milik warga setelah mengetahui cara pembuatan dan disaat pemasangan yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat yang ingin belajar.
Mau tau cara tanaman rutin tersiram dan terpupuk namun tidak punya waktu menyiram dan memupuk, ayo belajar membuat sistem penyiraman dan pemupukan otomatis. Caranya, siapkan 2 saklar otomatis yang dapat diperoleh ditoko listri, pipa dan selang air secukupnya, 2 toren air (untuk air dan pupuk cair) serta pompa air. Hubungkan toren ke pompa air, beri tanda pompa air dan pompa pupuk agar tidak salah dalam penyambungan kabel, kemudian keluaran pompa digabung ke pipa utama yang dialirkan ke kebun, hubung dan bagi pipa agar dekat ke tanaman kemudian di cabang kesetiap tanaman (bisa menggunakan selang), atur waktu hidup dan lama hidup pada saklar otomatis sesuai kebiasaan penyiraman dan banyak air/pupuk setiap tanaman, maka setelah dihungkan ke listrik, alat akan bekerja secara otomatis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H