Mohon tunggu...
DS Anwar
DS Anwar Mohon Tunggu... Guru - berusaha memperbaiki segala kekurangan

Menulis untuk berbagi dan bercerita. Sering memandang langit di malam hari sekadar untuk bertasbih, mengagumi benda yang bertebaran di langit, rembulan dan bintang-bintang-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Papajar dan Tradisi Menjelang Ramadan di Cianjur

9 Mei 2019   07:02 Diperbarui: 9 Mei 2019   08:10 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

                           

Setiap Ramadan tiba, serta merta berbagai tradisi bermunculan di mana-mana. Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan sudah terkenal dengan berbagai suku dan adat budayanya tentu memiliki kekhasan masing-masing di setiap daerah dalam menyambut dan mengisi bulan Ramadan.

Ada yang melakukan ritual mandi di sungai, ada  juga yang cukup hanya dengan mandi di rumah masing-masing saja dan diniatkan untuk membersihkan diri menyambut bulan suci. Ada juga yang melakukan acara kumpul dengan teman sekolah, teman sejawat di tempat kerja, tetangga. Mereka menikmati hidangan makan dengan keluarga besar atau sanak saudara menyantap hiangan beralaskan daun pisang

Makan berkumpul dengan orang-orang terdekat bisa dikatakan tradisi di hampir semua daerah. Tetapi ada yang melakukan pernjamuan makan bersama itu dengan acara bepergian ke sebuah tempat atau berwisata.

Seperti yang terjadi dan biasa dilakukan oleh masyarakat di daerah Cianjur, Jawa barat. Masyarakat di daerah yang terkenal dengan beras pandanwangi dan ayam pelungnya ini, setiap menghadapi bulan Ramadan ada beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakatnya di antaranya adalah Papajar, Jarah/Ziarah, Munggahan.

1. Papajar

Menurut salah satu sumber bahwa papajar berasal dari kata mapag pajar Ramadan (Sunda) yang berarti menyambut fajar bulan Ramadan. Meski istilah tersebut belum jelas benar pengertiannya, tetapi tradisi papajar sudah seperti menjadi tradisi yang tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat Cianjur yang berlangsung setiap tahun ketika menjelang Ramadan tiba.

Seperti di beberapa daerah lain, tradisi papajar ini dilakukan dengan acara makan bersama, baik teman sekolah, teman kerja, warga sekampung atau dengan keluarga. Mereka mengunjungi suatu tempat wisata. Mulai dari tempat yang paling dekat hingga ke luar kota sekalipun.

Dalam tradisi papajar ada menu khas yang menjadi pelengkap, yaitu nasi liwet. Banyak daerah lain juga yang mungkin memiliki makanan khas nasi liwet. Di daerah Cianjur nasi liwet memiliki menu khas. Pelengkap nasi liwet biasanya dengan ikan asin teri, sambal dan lauk pauk seperti tempe, tahu ataupun ikan goreng/bakar. Tak ketinggalan jengkol dan petai sebagai salah satu lalaban istimewanya. Untuk menambah kehangatan di antara meereka ada yang menggelar nasi liwetnya di atas daun pisang yang memanjang disesuaikan dengan jumlah orang yang ikut serta.

2. Jarah/Ziarah kubur.

Tradisi jarah/ziarah kubur bagi sebagian warga muslim sepertinya masih banyak dilakukan di beberapa daerah, termasuk juga di Cianjur. Mengunjungi makam dengan ritual berdoa, kemudian menyiramkan air ke tanah pusara dan menaburkan bunga merupakan tradisi turun temurun yang masih dilakukan banyak warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun