Mohon tunggu...
Zaini K. Saragih
Zaini K. Saragih Mohon Tunggu... Dokter - dr. Zaini K. Saragih Sp.KO

Dokter spesialis olahraga, praktek di beberapa rumah sakit di Jakarta. Mantan dokter timnas dan komite medis PSSI. Saat ini sebagai chairman Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dan Indonesia representative board SEARADO (South East Asian Ragional Anti Doping Organization)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perut Buncit Membawa Penyakit

27 November 2017   19:27 Diperbarui: 27 November 2017   19:40 3285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.clubsolutionsmagazine.com

Lemak dalam tubuh dapat dikelompokkan pada 2 area. Pertama di bawah kulit (sub kutis), yang kedua di dalam organ tubuh (viseral).

  1. Lemak sub kutis akan menutupi kontur otot, sehingga sangat mempengaruhi penampilan (estetika), seperti perut buncit, lengan bergelambir. Pada wanita biasanya terkonsetrasi di daerah panggul. Sedang pada pria terkonsentrasi pada perut dan pinggang. Bahaya Lemak ini selain bagi penampilan juga memperberat kerja otot, memperberat kerja jantung karena harus memompa darah melewati tumpukan lemak.
  2. Lemak viseral adalah kumpulan Lemak di dalam organ tubuh. Seperti pada hati, ginjal, limpa, jantung dan pembuluh darah. Lemak menyebar di sela - sela sel normal sehingga lama kelamaan sel normal akan terdesak dan fungsinya terganggu. Lemak jenis ini sangat berbahaya karena akan menurunkan fungsi organ.

Lemak adalah sel non target, artinya kita tidak dapat memaksa sekelompok sel lemak bekerja dan kelompok lain istirahat. Sedangkan sel otot adalah sel target, shg otot yang dilatih yang akan berkembang, sehingga kita bisa fokus bekerja pada satu lokasi. Contohnya kita tidak dapat membakar lemak di perut dengan sit up. 

Kalau ada masalah estetika, pada lokasi tertentu penanganannya tidak dengan exercise tertentu, tapi dengan tindakan khusus seperti mesotherapy dan lipo suction. Namun pada tindakan tersebut adalah yang dibuang lemak sub kutis, sedang lemak viseralnya masih tetap ada. Dan seandainya ada kelalaian pasien tersebut maka lemak viseralnya bisa bertambah lagi, hal ini akan meningkatkan risiko penyakit kronis (jantung, stroke, diabetes, hipertensi dan lain - lain).

Untuk membakar lemak yang berlebih dari sisi olahraga dengan melakukan kebijakan energi minus, energi yang masuk lebih sedikit dari energi yg dikeluarkan. Energi yang keluar dapat dilakukan dengan cara aerobik dan strength exercise. Secara rata rata satu jam jalan cepat akan membakar sekitar 300Kcal. Sementara untuk membakar 1 Kg lemak diperlukan 7,000an KCal. Dalam satu bulan rekomendasi penurunan berat badan adalah 2-4kg.

Untuk mengetahui kadar lemak tubuh dapat dilakukan dengan alat Body Composition Analyzer.

Sumber: www.clubsolutionsmagazine.com
Sumber: www.clubsolutionsmagazine.com
Semoga bermanfaat.
dr ZN - Sports Med.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun