Mohon tunggu...
Zaini K. Saragih
Zaini K. Saragih Mohon Tunggu... Dokter - dr. Zaini K. Saragih Sp.KO

Dokter spesialis olahraga, praktek di beberapa rumah sakit di Jakarta. Mantan dokter timnas dan komite medis PSSI. Saat ini sebagai chairman Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dan Indonesia representative board SEARADO (South East Asian Ragional Anti Doping Organization)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manajemen Medis Sports Event: Jangan Ada Lagi yang Jadi Korban!

6 November 2017   10:28 Diperbarui: 6 November 2017   18:26 3322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://twitter.com/dokterzaini

Sistem rujukan juga mengatur prosedur evakuasi, dengan memperhatikan beberapa hal:

  • menyiapkan akses langsung ke pinggir lapangan.
  • memastikan pintu arena yang selalu dapat dibuka dan tidak terhalang seperti kendaraan parkir (pernah terjadi kasus kematian karena atlet tidak berhasil dievakuasi karena jalan ambulan terhalang).
  • memastikan jalur lalu lintas/rute yang terdekat dan tercepat dengan memperhatikan kerumunan penonton.
  • Jangan dilupakan driver ambulance harus sudah terlatih

Pengalaman di Indonesia, khususnya pada event besar seperti sepak bola yang rutin melakukan pertandingan dan selalu menyedot massa, atau kejuaraan marathon internasional, managemen medis event menurut penulis belum dikelola dengan baik dan sistematis. Sehingga sering menimbulkan kasus-kasus fatal.

Sewaktu penulis aktif di PSSI (selama 9 tahun), sebagai dokter tim dan komite medis PSSI, upaya memasukkan sistem medis dalam persepakbolaan Indonesia sudah diupayakan. Terima kasih kepada para petinggi PSSI saat itu, seperti Bapak Andi Darussalam dan Bapak Joko Driyono yang sangat membantu dan mendukung.

Namun pada saat itu penulis baru memikirkan dan memperjuangkan sistem dokter tim, dimana:

  • Setiap klub liga super wajib memiliki dokter yang mendapatkan kompensasi secara wajar.
  • Dokter timnas melekat di tim, tidak hanya aktif saat TC dan pertandingan.
  • Setiap tahun ada program penyegaran tentang kedokteran olahraga bagi seluruh dokter tim.

Penulis menyadari bahawa ada yang luput saat itu, yaitu memikirkan dokter pertandingan (event). Perlu pemahaman bahwa dokter tim atau dokter klub bukanlah dokter event. Jika setiap klub profesional wajib didampingi medis pada setiap latihan atau pertandingan (ketentuan FIFA), demikian juga saat pertandingan wajib memiliki sistem medis event. Ini selalu dibicarakan saat technical meeting sebelum pertandingan.

Kita menyadari kondisi persepakbolaan Indonesia, masih banyak tugas yang harus dilakukan. Namun aspek manajemen medis ini jangan sampai luput dari perhatian, jangan sampai FIFA atau dunia membaca berita sepakbola Indonesia dari kasus-kasus fatal atlet/pemain atau penonton.

Apa yang dapat dilakukan?

  • Menyiapkan SOP sistem medis pertandingan. Ini harus dilakukan segera saat istirahat liga, sehingga dapat dijalankan pada liga 2018.
  • Menjadikan sistem medis pertandingan menjadi salah satu parameter yang dinilai dalam kesiapan klub (seperti kesiapan lapangan dsb).

Semoga olahraga Indonesia khususnya sepakbola menjadi lebih baik dan dapat dinikmati dan dibanggakan seluruh masyarakat. Jaya. Jaya. Jaya.

Dr. ZN Sports Med.

Dikontribusikan untuk eyesoccer.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun