Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Online Marketer -

I’m real and I hope some of my followers are too:D

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Study Baru: Penggunaan Ganja Terkait dengan Kinerja Sekolah yang Buruk

15 Mei 2017   05:29 Diperbarui: 15 Mei 2017   07:23 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

University of Waterloo mengeluarkan sebuah jurnal berjudul “Marijuana and Alcohol Use as Predictors of Academic Achievement: A Longitudinal Analysis Among Youth in the COMPASS Study” yang menyimpulkan bahwa bahwa orang dewasa yang mengisap marijuana (ganja) secara teratur selama masa remaja menunjukkan berkurangnya konektivitas saraf di daerah yang bertanggung jawab atas memori, pembelajaran dan pengendalian diri. Ketika siswa SMA mulai merokok ganja secara teratur, mereka cenderung tidak mendapatkan nilai bagus dan ingin kuliah di universitas, menurut sebuah studi baru.

Otak manusia berkembang secara aktif sampai seseorang mencapai usia awal dua puluhan. Studi menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengisap ganja secara teratur selama masa remaja menunjukkan berkurangnya konektivitas saraf di daerah yang bertanggung jawab atas memori, pembelajaran dan hambatan.

"Kami telah melihat pengurangan jumlah pemuda yang menganggap ganja berbahaya, namun mereka memiliki kerentanan yang lebih besar terhadap konsekuensi ganja yang merugikan," kata Karen Patte, penulis utama jurnal  tersebut. "Kami menemukan bahwa semakin sering siswa mulai menggunakan ganja, semakin besar risikonya terhadap kinerja dan ketertarikan bersekolah yang buruk." (uwaterloo.ca)

Studi ini juga melihat efek penggunaan alkohol terhadap cita-cita dan harapan akademis. Tidak seperti ganja, siswa yang memulai penggunaan alkohol secara teratur cenderung melaporkan tujuan untuk mengejar pendidikan pasca sekolah menengah.
"Minum sudah lama dikaitkan dengan setting universitas, yang bisa membuat alkohol menjadi pilihan zat yang lebih dapat diterima bagi siswa yang berencana masuk universitas," kata Leatherdale. "Semua zat mengandung risiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan. Dengan legalisasi ganja di atas cakrawala, sangat penting kita memahami risiko ini untuk meningkatkan transisi yang sukses ke masa dewasa bagi kaum muda kita." kata Karen melanjutkan.

Hmm... bagaimana... masih tertarik mengisap ganja,  anak muda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun