Pagi ini saya bangun sebelum jam lima karena kebiasaan saya harus mengantar isteri kestasiun Rawa buntu yang dekat dengan rumah kami, sebelum berangkat saya membuka siaran berita MetroTV yang semuanya memberitakan bencana yang disebabkan alam semakin menangis,mulai dari semburan merapi yang masih terjadi, semburan pasir vulkanik anak krakatau dan meletusnya gunung Saumlaki di maluku Utara. Isteri biasanya membawa mobil sendiri atau naik bus BSD yang melayani penumpang disekitar pemukiman kami tetapi sejak Jakarta yang setiap hari dilanda bencana macet dan banjir dia memutuskan untuk naik Kereta Api, walaupun transportasi ini juga tidak aman kalau banjir menggenagi sebagairel yang membela lokasi perumahan mewah Bintaro.
Peristiwa- peristiwa dan bencana alam silih berganti, ada yang pergi ada yang datang, kejadian yang satu belum tertangani dengan baik datang lagi bencana yang lain, membuat alam ini semakin bergoncang,bagaikan kejadian yang tidak ada batasnya.
Terinspirasi bencana demi bencana yang datangnya sangat tiba2 itu penulis MetroTV pagi ini menyajikan lagu Michael jackson Yang berjudul “Earth Song” yang siapapun mendengarnya pasti akan menikmati lagu ini dalam kesedihan, lengkapnya lirik lagu tsb:
What about sunrise
What about rain
What about all the things
That you said we were to gain.. .
What about killing fields
Is there a time
What about all the things
That you said was yours and mine...
Did you ever stop to notice
All the blood we've shed before
Did you ever stop to notice
The crying Earth the weeping shores?
Aaaaaaaaaah Aaaaaaaaaah
What have we done to the world
Look what we've done
What about all the peace
That you pledge your only son...
What about flowering fields
Is there a time
What about all the dreams
That you said was yours and mine...
Did you ever stop to notice
All the children dead from war
Did you ever stop to notice
The crying Earth the weeping shores
Aaaaaaaaaaah Aaaaaaaaaaah
I used to dream
I used to glance beyond the stars
Now I don't know where we are
Although I know we've drifted far
Aaaaaaaaaaah Aaaaaaaaaaaah
Aaaaaaaaaaah Aaaaaaaaaaaah
Hey, what about yesterday
(What about us)
What about the seas
(What about us)
The heavens are falling down
(What about us)
I can't even breathe
(What about us)
What about the bleeding Earth
(What about us)
Can't we feel its wounds
(What about us)
What about nature's worth
(ooo,ooo)
It's our planet's womb
(What about us)
What about animals
(What about it)
We've turned kingdoms to dust
(What about us)
What about elephants
(What about us)
Have we lost their trust
(What about us)
What about crying whales
(What about us)
We're ravaging the seas
(What about us)
What about forest trails
(ooo, ooo)
Burnt despite our pleas
(What about us)
What about the holy land
(What about it)
Torn apart by creed
(What about us)
What about the common man
(What about us)
Can't we set him free
(What about us)
What about children dying
(What about us)
Can't you hear them cry
(What about us)
Where did we go wrong
(ooo, ooo)
Someone tell me why
(What about us)
What about babies
(What about it)
What about the days
(What about us)
What about all their joy
(What about us)
What about the man
(What about us)
What about the crying man
(What about us)
What about Abraham
(What was us)
What about death again
(ooo, ooo)
Do we give a damn
Menyimak makna lagu ini seharusnya jika ada yang salah, katakanlah kesalahan itu dengan perasaan dan, bermohonlah maka akan dia maafkan karena dia Maha Pengasih dan pengampun, alam yang dia jadikan untuk mahluk yang mendiaminya dalam keadaan indah dan asri , rusak atau lestarinya tergantung dari mahluk terutama menusia memanfaatkannya. Beberapa tahun terakhir sejak Tsunami di Aceh yang menelan korban yang sangat banyak disusul gempa Jogya, perubahan iklim yang tidak jelas lagi,keganasan laut dan lain, seharusnya menjadi bahan renungan kita kenapa bencana itu terjadi.
Untuk itu maka seharusnya bangsa ini melakukan doa bersama sesuai kepercayaannya masing-masing..memohon ampun kepada Allah sang pencipta langit, bumi dan segala isinya, semoga dengan pengampunannya bencana itu tidak terulang lagi.. cukuplah sudah tangis, kedukaan, kesedihan dan kesengsaraan ribuan anak manusia…Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H