Mohon tunggu...
Dahera Rustam
Dahera Rustam Mohon Tunggu... -

hanya manusia biasa yang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata

29 Oktober 2010   09:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:00 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapa ada air mengalir

Dipipimu yang dibalut rasa

Ketika mata tak pernah berkedip

Menatap pesona wajah yang muram

---

Ketika air yang singgah sejenak

diatas bulu yang lentik

tak pernah aku menyangkah

Karena engkau wanita perkasa

---

Ilalang akan mengering

Bunga-bunga berguguran

Mendung menjadi hujan

Angin bertiup tak meninggalkan kata

Hujan pun mulai bersenandung

----

Oh… alangkah indahnya taman mekar sari

Tempat tumbuhnya bunga bakung

Pembawa nikmat dikalah duka

---

Burung bangau pulang kesarang

Menemui sang kekaksih yang sedang mengandung

Menyanyikan untain puisi cinta

Menghibur anak dalam kandungan

---

Bunga kemboja di Istana raja

Mekar semerbak bau harum

Pertanda bunga sedang mekar

Kenapa tak satupun kumbang hinggap disana

---

Kini air dipipimu sudah mengering

Tanda duka mulai memudar

Ada apa membuat hatimu luka

Apakah kumbang itu telah menjauh

Karena bau harum telah dia nikmati

---

Air mata air ajaib

Jangan disia-siakan

Jatuh ketanah

Biarlah mengering diatas pipi

Supaya duka lara yang menghimpit terobati

Kupersembahkan kepada penduduk desa Rangkat, kepala desa dan Ibu kades yang sedikit Genit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun