Mohon tunggu...
DrsSarju
DrsSarju Mohon Tunggu... Guru - Guru BK di MTs Negeri 1 Bantul

hoby membaca topik Inspiratif na spiritual

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peringatan Hari Batik, Siswa MTsN 1 Bantul Kenakan Aneka Macam Batik

3 Oktober 2024   08:15 Diperbarui: 3 Oktober 2024   08:26 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pembelajaran di kelas (foto:suprihaikal)

 

Bantul(MTsN 1 Bantul)--Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, MTs Negeri 1 Bantul mengajak siswa untuk mengenakan pakaian batik pada Rabu (2/10/2024). Pengumuman tentang penggunaan pakaian batik tersebut disampaikan Selasa (1/10/2024). Selain siswa guru, pegawai juga memakai batik dengan corak dan warna yang beraneka ragam.  Pemakaian batik disambut antusias oleh para guru, peghwai dan siswa MTsN 1 Bantul.

"Alhamdulillah, mengenakan pakaian diluar seragam madrasah merupakan hal yang menyenangkan. Kita dapat menggunakan pakaian batik lengan pendek yang tidak membuat gerah. Meskipun diberi kebebasan dalam berpakaian batik, kita tidak diperkenanakan memakai celana atau rok jeans. Tetap menyenangkan bagi saya" kata salah satu siswa kelas IX A, Aftiana.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Bidang Humas MTs Negeri 1 Bantul, Akhmad Syaifudin, S.Pd I juga menyambut baik penggunaan batik untuk memperingati Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober.

pembelajaran di kelas (foto:suprihaikal)
pembelajaran di kelas (foto:suprihaikal)

Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati warisan budaya berupa batik. Batik telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.

Dengan mengenakan pakaian batik diharapkan para siswa timbul kebanggaan dan mencintai produk asli Indonesia, yakni batik. Pakaian batik saat ini amat beragam corak dan motifnya. Dengan banyaknya jenis pakain batik tersebut siswa punya banyak pilihan untuk menentukan pakain batik yang disukainya.

"Semoga para remaja milenial ini mencintai karya agung bangsa Indonesia dan tidak tergerus pakaian luar negeri, pakaian impor yang mahal harganya. Kita tumbuhkan rasa percaya diri bukan karena pakaian yang mahal karena dibeli di luar negeri, kita percaya diri karena ide dan gagasan kita" kata Ahmad Syaifudin. (srj)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun