Mohon tunggu...
DrsSarju
DrsSarju Mohon Tunggu... Guru - Guru BK di MTs Negeri 1 Bantul

hoby membaca topik Inspiratif na spiritual

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MTs N 1 Tanamkan Karakter Spiritual Siswa lewat Pembiasaan Salat Dhuha

23 Juli 2024   20:37 Diperbarui: 24 Juli 2024   11:14 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(MTs N 1 Bantul) - Penanaman karekter siswa merupakan salah satu hal yang penting, khususnya di lingkungan pendidikan. MTsN 1 Bantul sebagi salah satu madrasah juga fokus menanamkan karakter spiritual siswa, selain karakter sosial. Penanaman karakter spiritual tersebut dilakukan dengan pembiasaan salat Duha, selain salat zuhur dan asar secara berjamaah. Pada tahun ajaran 2024/2025 ini salat duha berjamaah itu mulai dilakukan Selasa (23/7/24).

Kegiatan salat duha ini diikuti semua siswa kelas VII dan VIII dan bertindak selaku Imam salat, Syaekhul Fatah, S.Pd.M.Pd. Pembiasaan salat duha berjamaah ini dilakukan secara rutin lima tahun belakangan. Dalam salat tersebut Syaekul Fatah didampingi oleh beberapa ibu guru yang sudah terjadwal. Salat dilakukan dengan 4 rakaat dua salam. Setalah salat siswa membaca doa salat duha yang dipimpin oleh imam. Siswa masing-masing memegang teks Do'a salat duha,dan malaqul qiyam.

Salat Duha secara berjamaah dilakukan 1 kali dalam seminggu untuk masing-masing kelas. Kelas VII dijadwalkan hari Selasa, kelas 8 hari Rabu dan Kelas 9 hari Kamis. Di luar hari hari tersebut para siswa salat duha secara pribadi dan mereka wajib mencantumkan presensi di daftar presensi salat yang sudah disediakan madrasah.

kepala MTs N 1 Bantul, Sugiyono, S.Pd menekankan bahwa pembiasan salat itu selalu ditingkatkan kualitas pelaksanaannya.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

"Dengan adanya pembiasaan ini semoga menjadikan ladang pahala bagi siswa dan Bapak ibu guru pembingnya.Dan semoga pembiasaan itu membuat siswa terbiasa melakukan secara sendiri-sendiri (mufariq) saat waktu istirahat, " kata Sugiyono. (srj)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun