Mohon tunggu...
DrsMakir
DrsMakir Mohon Tunggu... Guru - Guru Agama Islam

Saya adalah guru agama Islam di SDN Pepelegi 2, Kecamatan Waru-Sidoarjo. Selain itu saya juga menjabat sebagai Ketua KKG PAI (Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam) di tingkat Kecamatan. Di tingkat Kabupaten saya juga aktif di kegaiatan KKG PAI. Di organisasi Profesi yaitu PGRI saya menjabat sebagai Ketua Cabang dan sebagai pengurus PGRI ranting

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemetaan Elemen Mata Pelajaran Agama Islam untuk Mewujudkan Tujuan Pembelajaran Pada Kurukulum Merdeka

1 April 2023   01:57 Diperbarui: 1 April 2023   01:58 5580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

*Al-Qur'an-Hadis, Capaian Pembelajaran PAI pada kurikulum merdeka di elemen Al-Qur'an dan Hadits sebagai berikut: PAI dan Budi Pekerti menekankan kemampuan baca dan tulis Al-Qur'an dan hadis dengan baik dan benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam memahami makna secara tekstual dan kontekstual serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. PAI dan Budi Pekerti juga menekankan cinta dan penghargaan tinggi kepada Al-Qur'an dan Hadis Nabi sebagai pedoman hidup utama seorang muslim.

*Akidah, Capaian Pembelajaran PAI pada kurikulum merdeka di elemen Akidah sebagai berikut: Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan mengantarkan peserta didik dalam mengenal Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, serta memahami konsep tentang hari akhir serta qad' dan qadr. Keimanan inilah yang kemudian menjadi landasan dalam melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum

*Akhlak, Capaian Pembelajaran PAI pada kurikulum merdeka di elemen Akhlak sebagai berikut: Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang mewarnai keseluruhan elemen dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Ilmu akhlak mengantarkan peserta didik dalam memahami pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial, dan dalam membedakan antara perilaku baik (mamdah) dan tercela (mammah). Dengan memahami perbedaan ini, peserta didik bisa menyadari pentingnya menjauhkan diri dari perilaku tercela dan mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari baik dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta didik juga akan memahami pentingnya melatih (riyah), disiplin (tahb) dan upaya sungguh-sungguh dalam mengendalikan diri (mujhadah). Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa landasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan, dirinya sendiri, sesama manusia dan alam sekitarnya adalah cinta (maabbah). Pendidikan Akhlak juga mengarahkan mereka untuk menghormati dan menghargai sesama manusia sehingga tidak ada kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan agama atau ras yang ada. Elemen akhlak ini harus menjadi mahkota yang masuk pada semua topik bahasan pada mapel PAI dan Budi Pekerti, akhlak harus menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah dari pelajaran PAI dan Budi Pekerti .

*Fikih, Capaian Pembelajaran PAI pada kurikulum merdeka di elemen Fikih sebagai berikut: Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang mencakup ritual atau hubungan dengan Allah SWT. ('ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan dengan sesama manusia dan (mu'malah). Fikih mengulas berbagai pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan hukum dalam Islam serta implementasinya dalam ibadah dan mu'malah.

*Sejarah Peradaban Islam, Capaian Pembelajaran PAI pada kurikulum merdeka di elemen Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sebagai berikut: Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam (SPI) menekankan pada kemampuan mengambil hikmah dari sejarah masa lalu, menganalisa pelbagai macam peristiwa dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta didik mempunyai pijakan historis dalam menghadapi permasalahan dan menghindari dari terulangnya kesalahan untuk masa sekarang maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi keteladanaan ('ibrah) dan menjadi inspirasi generasi penerus bangsa dalam menyikap dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka membangun peradaban di zamannya.

Kelima pemetaan elemen tersebut menjadi pijakan bagi guru Agama Islam dalam menerapkan kurikulum merdeka. Dengan demikian orientasi mewujudkan tujuan menuju capaian pembelajaran agama Islam berdasarkan fasenya dapat terakomodir sesuai dengan tujuan kurikulum pada elemen agama Islam menuju dimensi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlaq mulia pada Profil Pelajar Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun