Memahami secara bijak fenomena virus corona (COVID-19) adalah langkah preventif yang bisa dikatakan cukup efektif. Dan dengan memiliki literasi faktual terkait hal tersebut, dapat digunakan sebagai langkah promotif edukatif, dimana sangat dibutuhkan dalam menyaring informasi yang cenderung simpang siur atau bahkan menyesatkan (hoax).Â
Sejenak coba kita gambarkan Corona dalam tataran medis. Ada berbagai macam jenis virus yang kita ketahui berada dan beredar di sekitar manusia, seperti Dengue virus, HIV, Herpes, Hepatitis dan lain-lain termasuk Corona. Ada sekitar 200 jenis virus dari Corona itu sendiri yang terdapat pada hewan, dan hanya teridentifikasi 7 jenis yang sanggup menyerang manusia, khususnya COVID-19.
Diketahui bahwa seseorang yang terpapar COVID-19 belum tentu berisiko terburuk dengan sebuah kematian. Secara sederhana paparan-paparan ini dapat dibedakan menjadi tiga, yang pertama adalah terpapar dengan sedikit virus akan tetapi tidak memunculkan dampak infeksi.
Kedua terpapar virus dengan jumlah yang berarti dengan dampak infeksi yang tidak berat/ berlebihan dengan peluang harapan sembuh yang besar.
Dan yang terakhir ketiga adalah terpapar dengan dosis yang cukup besar dengan dampak infeksi yang berat bahkan sampai pada sebuah kematian (sumber Prof. Amin Subandrio dalam ILC). Dengan asumsi itu maka, peluang terbesar yang diharapkan adalah memperkecil paparan dalam kategori yang ketiga, sehingga dapat menekan dari jumlah kematian yang diakibatkan dari virus tersebut.Â
Dalam kesempatan yang sama, yang tak kalah penting juga ditekankan oleh Prof Amin adalah mengenai pentingnya imunitas. Dalam kasus pandemi Covid-19, peran dari medis secara kuratif sangatlah terbatas atau bisa dibilang belum mampu, dimana hal ini dikarenakan belum ditemukannya secara pasti penangkal (obal atau vaksin) dari si  Covid 19 ini, sehingga penjaga/benteng dari pertahanan tubuh secara internal dari serangan si Covid 19 ini adalah dengan Imunnitas. Maka beberapa hal yang menjadi kunci seperti menjaga kekebalan (imunitas) dan menghindari resiko dosis paparan yang tinggi dirasa sebagai langkah perventif individual yang dirasa cukup efektif.
Berbicara mengenai Imunitas. Dari beberapa teori kesehatan (medis) dijelaskan secara sederhana bahwa "Imunitas Tubuh adalah sebuah sistem perlindungan dari tubuh manusia secara biologis yang memberikan pertahanan/ perlawanan dari pengaruh biologis (patogen) di luar tubuh manusia yang dapat merusak/mengacaukan sistem dalam tubuh manusia itu sendiri.
Sistem imunitas tubuh sangat dipengaruhi oleh sel darah putih (Leukosit) dengan banyak macam/jenisnya (netrofil, monosit,limfosir dll), dimana sel darah putih berfungsi melawan para penyakit (patogen) dengan cara yang unik sesuai fungsi dan bagian masing-masing.
Berbagai informasi-informasi yang beredar pada masyarakat akhir-akhir ini sangatlah beragam, dan dengan sangat mudah tersebar bebas tanpa didukung sumber pengetahuan yang cukup jelas. Dalam hal ini, tips-tips atau cara-cara dalam upaya meng-aktifkan dan sekaligus menumbuhkan/ meningkatakan Imunitas sangat diperlukan dalam nuansa yang faktual, konseptual dan bahkan prosedural.
Hal ini sangat diperlukan, mengingat bahwa banyak sekali edukasi-edukasi yang sangat diperlukan masyarakat dalam menyikapi kehadiran corona (Covid 19).Â
Sedikit menyinggung faktor-faktor pendukung lain, seperti berbagai upaya pemerintah dengan himbauan yang berupa physical distancing dan social distancing adalah sebagai upaya pencegahan/pemutusan dari kontak penularan dan upaya nengurangi jumlah paparan yang lebih berat dalam sebuah proses isolasi pasien yang telah terjangkit, yang sekaligus didukung dengan penggunaan masker, cuci tangan ataupun penyemprotan disinfectan pada benda-benda mati yang mudah tersentuh.