Mohon tunggu...
Dwi Rahmadj Setya Budi
Dwi Rahmadj Setya Budi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku Suara Rakyat, Suara Tuhan; Mengapa Gerakan Protes Sosial Sedunia Marak?

Jangan risih jika berbeda, tapi waspadalah jika semua terlihat sama.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membaca Pesan Tersirat di Balik Pidato Politik SBY Pada HUT Demokrat

18 September 2018   02:21 Diperbarui: 18 September 2018   03:31 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membrikan pidato politik pada HUT Partai Demokrat ke-17 (demokrat.or.id)

Ada yang menarik dari penampilan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memberikan piadato pada HUT Partai Demokrat ke-17 di Jakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (17/9) malam. Pidato SBY yang menjadi trending topic di twitter dengan hastag #PidatoPolitikSBYS14P tersebut berlatar belakang sebuah pemandangan yang cantik. Setelah saya cari tahu, pemandangan indah yang dijadikan latar tersebut sebuah pulau terpencil di NTT dan merupakan gugusan pulau terluar.

Pulau cantik tersebut bernama Pulau Padar yang merupakan pulau terbesar ketiga di kawasan Taman Nasional Komodo. Dari informasi yang saya himpun, Pulau Padar merupakan pulau yang tidak berpenghuni. Jangankan manusia, Komodo pun tidak sampai kesini karena terputusnya mata rantai makanan di pulau ini.

Lalu apa connection antara latar tersebut dengan pidato politik SBY?

Sejak Pilgub DKI 2017, SBY kerap kali dijadikan target dan sasaran berita fitnah. Meskipun fitnah yang dilayangkan tersebut tidak terbukti kebenarannya secara hukum. Fitnah tersebut berlanjut memasuki Pemilu 2019. Terbaru, SBY difitnah telah melakukan pencucian uang melalui kasus Bank Century oleh media Asia Sentinel.

Terkesan, SBY tidak boleh ngapa-ngapain dalam panggung politik Indonesia hari ini. Ngomong sedikit disikat. Seakan-akan,  SBY dijadikan tahanan politik dan diasingkan ke Pulau Padar yang tidak berpenghuni. Itulah message atau pesan tersirat yang saya tangkap dari latar tersebut.

Latar bergambar Pulau Padar merupakan semangat SBY melawan politik tidak beradab yang ditujukan kepadanya. Ia menolak diasingkan dan menjadi terasing.

Tapi dengan tema "Utamakan Rakyat dan Bangun Politik Yang Beradab", SBY berhasil membangun image dirinya tidak akan terpenjara oleh pengasingan (fitnah) yang dilayangkan kepadanya. 

Dari paparan pidatonya, SBY memberikan sinyal bahwa rakyat merindukan kepimpinannya dan Partai Demokrat. Itulah yang menjadi dasar kuat bagi SBY untuk terus bersemangat memberikan solusi yang terbaik untuk rakyat Indonesia.

Kerinduan rakyat itu tidak hanya kepada citra dirinya. Tapi kerinduan kepada apa yang telah diperbuatnya untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik 10 tahun di bawah kepemimpinannya. Hal itu ditegaskan SBY dengan kalimat "keberhasilan tidak jatuh dari langit".

Pidato SBY semalam perfect. Tidak receh dan nyamuk (nyari muka) kata anak muda saat ini. Tertata dan terkonsep dengan baik, sehingga menimbulkan persepsi positif bagi publik. Good luck.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun