Proses komunikasi antar budaya melibatkan berbagai unsur,diantaranya bahasa dan relatifitas pengalaman perilaku non verbal,gaya komunikasi,serta nilai dan asumsi.seperti yang kita ketahui bahsa merupakan suatu perangkat kata yang di ikat oleh berbagai peraturan.
Orang orang yang memiliki budaya yang berbeda bisa beda ras,etnik atau sosioekonomi gabungan dari perbedaan ini cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekolompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.untuk melibatkan manusia di dalam di pertemuan diantar budaya yang membahas suatu tema yang sedang di pertentangkan,contoh suatu symbol yang di pertentangkan symbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti di dalam satu konteks dan makna makna itu dinegosiasikan atau di perjuangkan dan setiap seseorang yang memiliki budaya yang ikut serta dalam pertemuan memiliki ciri masing masing dari kelompok kebudayaan.
Menyiratkan kesamaan pandangan bahwa potensi komunikatif tidak hanya mencangkup tentang pengetahuan bahasa,tetapi juga mencakup kemampuan menggunakan bahasa itu sesuai dengan konteks budayanya,jadi kompetensi komunikatif itu tidak hanya beri pengetahuan tentang masalah kegramatikan suatu ujaran,tetapi juga berisi pengatahuan tentang patut atau tidaknya suatu ujaran itu di gunakan menurut status komunikator,komunikator dan komunikan,ruang dan waktu pembicaraan,derajat keformalan,medium yang digunakan pokok pembicaraan dari rana yang melingkupi dari situasi pembicaraan itu.
Suasana dalam berkomunikasi sangatlah penting suasana yang kadang disebut sebagai tempat (ruang space) dan waktu time serta suasana(social psikologis) suasana ini berkaitan dengan waktu.misalnya kita mempersepsi bahwa lingkungan kita menyenangkan,maka kitapun akan berperilaku menyenangkan atau positif dalam lingkungan kita,begitupun sebaliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H