Mohon tunggu...
Em Ridha
Em Ridha Mohon Tunggu... -

Pemungut Ide. masih Memimpikan Pancasila sebagai Resolusi Berbangsa dan Bernegara Founder KITRA TNI POLRI @Kitra_indonesia Pusaka Indonesia Email: Kitra@gmail.com Cp.081213564764 BBM: 5D4F5C3F

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dahsyat! Kemenag Pecahkan Rekor Guinnes World Book Record

2 September 2013   17:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:28 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manipulasi dan pemutar balikan  sejarah dilakukan demi  melindungi eksistensi kekuasaan, pengalan sejarah  yang memungkinkan  diungkap  terbatas dan  disesuaikan dengan selera penguasa, sebab   dengan menguasai sejarah sebagai  modal menguasai masa depan.  Manipulasi sejarah  oleh ideologi sesat Kementerian Agama dapat menjadi fakta menarik, bagaimana menempelkan kekuasaan Baru   dengan memperalat   Agama yang  justru sangat efektif sebagai alat mobilisasi politik dan alat represi menjarah uang rakyat.

Kemenag berupaya Menghadirkan fakta saat ini (Buah Kejahatannya selama 8 tahun)  untuk menutupi kebenaran sejarah,  cukup efektif  melakukan pembodohan dan penyesatan.  jutaan orang daftar dalam sistem pendaftaran sepanjang masa  yang telah  terdaftar  diSiskohat menjadi landasan argumentasi kemenag dapat memanipulasi  sejarah,  kebisuan Masyarakat  atas kejahatan dan kampanye ideologi sesat kementerian  memberikan pengaruh signifikan atas  keberhasilan Hegemoni Sejarahyang dirancang Ideologi Kelompok Fasis Kementerian Agama.

Teror  Ideologi Sesat dalam Sejarah

1378117755741698311
1378117755741698311

manipulasi Sejarah:  Lenin di Rusia, Hitler di Jerman, Soeharto di Indonesia. Mereka ini  merepresentasikan kekuasaan dan ideologi Fasis yang sukses membangun kekuasaannya dengan tulang belulang dan darah Manusia untuk membungkam Sejarah.

Demi memanipulasi sejarah,  jutaan manusia harus menjadi korban kebiadaban,  harus menjadi tumbal dari Ideologi dan kejahatan para penguasa fasis tersebut;sehingga  kebenaran dan Fakta dapat tetap diam dan Bisu.

Kemenag dengan ideologi sesat menggunakan modus dan kejahatan yang nyaris  sama, merekayasa sejarah demi  membangun singgasana kekuasaan yang  tidak lagi  terikat atau patuh pada aturan dan norma apa pun yang berlaku di negara yang menganut ideologi Pancasila.

Sistem Daftar Haji sepanjang Masa menjadi pintu masuk bagi kemenag menancapkan ideologi sesat dan menyeret religiusitas  bangsa Indonesia tunduk membuta  pada fatwa sesat dan dogma baru  sebagai bumbu adiktif dari produk daftar haji sepanjang masa kemenag.

Jikalau dizaman soeharto, Stempel ideologi yang dilekatkan,  telah mengakibatkan korban jutaan orang  dibantai secara Cuma-Cuma, tanpa proses Hukum. Kemudian berlanjut Bagai Stigma penderita Lepra eropa  dimasa lalu,  jutaan anak cucu mereka  korban rekayasa tersebut harus menjalani derita dan hukuman tak berkesudahan  akibat stigma sesat dan membahayakan dari rezim Fasis.

Modus yang sama juga dipakai Kemenag, melalui kampanye dan propaganda :  bahwa pendaftaran  Haji sepanjang masa merupakan jalan yang adil untuk beribadah dan pada saat yang sama menebar Intimidasi, Teror, mengkriminalisasi serta melekatkan stigma Ilegal serta  merendahkan harkat rakyat yang coba melawan mereka dengan berangkat haji melalui cara sendiri dan  mandiri sebagai kelompok haji  “Sendal jepit”dan berbagai Istilah Kotor lainnya.

Cara-cara Represi sebagai ciri kaum fasis digunakan kementerian Agama, didukung  campur tangan Media Massa, Perbankan dan lembaga pemerintahan lainnya, Rakyat dipaksa untuk menerima sistem antre puluhan tahun,seiring itu  harus pasrah menyerahkan dana puluhan juta rupiah sebagai konsekuensi ikut dalam antrean.

Jutaan rakyat selalu menjadi kuantitas korban sebagaisiklus sejarah, Fakta terhadap dampak  resiko yang selau diukir  kejahatan Penguasa ber Ideologi Fasis dimasa lalu, kejahatan penguasa tersebut dengan dukungan alat alat negara akan  selalu memicu kebiadaban tak terkirakan  dengan jumlah  korban yang selalu  tidak sedikit.

Sogok Untuk Ibadah: Kejahatan Baru dalam Sejarah Manusia

Idealisme Kementerian Agama yang dibentuk untuk melindungi kehormatan Ajaran Agama dan kebebasan beribadah justru menjadi lembaga negara yang  melampaui zamannya,  kejahatan yang merata terjadi di hampir seluruh kementerian Republik Indonesia.

otoritasAgama dan Kekuasaan yang sekaligus di pegang oleh penganut Ideologi Fasis telah mengubah dan membentuk kementerian Agama sebagai monster mematikan bagi kehidupan beragama.  Manipulasi sejarah dan dogma sesat yang disebarkan kementerian agama  membuat para korban diharuskan “Bersabar” dirampok dan dikungkung selama bertahun-tahun.

Jika kementerian lain bermain-main dengan dana negara maka mereka dengan mudah dapat diperangkap oleh institusi penegak hukum atau pun KPK,  tapi bagi  kemenag tidak demikian. Lembaga ini malah dengan tenang tapi massif  menjarah uang rakyat berkat sedikit polesan dan rekayasa kekuasaannya yang didukung Sumber Daya Manusia (Bal’am di Zaman Firaun) mumpuni yang terdiri:  Pelacur-Pelacur Intelektual,  birokrat Fasis berkopiah/Bersorban/Berjenggotserta teknologi tinggi lembaga perbankan.

Manipulasi kaum fasis ini  dapat  leluasa dan kebal hukum mengeruk mentah-mentah dana rakyat agar  masuk ke dalam rekening menteri agama tanpa harus takut dicap Korupsi sebab kejahatan mereka berkategori Perampokan atau Penjarahan yang korbannya adalah Uang Rakyat.

Jika kementerian lain hanya dapat merekayasa melalui nilai proyek dan memangkas anggaran dari negara untuk dikorupsi maka kaum Fasis kemenag  hanya dengan mengubah teritorial Agama sebagai alat merampok dana rakyat dan merekayasa kekuasaan moral  menjadi ladang emas menggiurkan yang bisa bebas dan aman dari sergapan  KPK.

Jika diklasifikasikan menggunakan perspektif sejarah maka kejahatan  Berkaitan sistem daftar sepanjang masa yang dipakai kemenag merupakan trend kejahatan baru, dimana suap, sogok atau gratifikasi menjadi pilihan utama masyarakat agar dapat beribadah haji saat musim haji tiba.Belum pernah ada dalam catatan sejarah kejahatan;  orang menyogok agar bisa beribadah, belum pernah.

Guinnes World Book Record atau Museum Rekor Indonesia (MURI)  harus mencatat ini,kalau yang kita kenal biasanya Sogok atau suap hanya untuk urusan Proyek, jadi PNS, jadi Polisi, administrasi birokrasi, atau pun urusan duniawi lainnya. maka disinilah sejarah baru kejahatan diciptakan kementerian Agama; Suap menjadi keharusan  untuk dapat berangkat haji saat musim haji tiba.

Orang-orang yang sudah dibutakan kecintaan atas Tanah Suci dipaksa menyogok atau menyuap dengan uang puluhan juta. Kemenag Secara leluasa karena memiliki otoritas dan perangkat teknologi, menetapkan tarif suap atau sogok berangkat haji dan sukses menciptakan Record Sejarah Baru Kejahatan.

Kejahatan yang berbasis Teknologi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu  (Siskohat)kemenag yang menciptakan  mekanisme daftar haji  sepanjang masa  merupakan  monster sejarah  (By Rule/Judiciary) menunjukkkan tabiat kekuasaan  negara yang  selalu  tampil paling awal mengajarkan dan menciptakan tragedi-tragedi  baru dalam sejarah kemanusiaan.  Maka wajar jika Ronald Reagan dengan ketusnya mengatakan: Pemerintah memang kadang jadi Solusi tetapi terlalu sering Pemerintah menjadi sumber munculnya kebiadaban yang belum pernah ada dalam Sejarah.

Sumber :

www.kompasiana.com/driyda

http://www.beritajatim.com/detailnews.php/4/Government_News/2012-10-22/150006/Jual_Beli_Kursi_Haji,_9_CJH_Mangkir

http://www.beritajatim.com/detailnews.php/4/Government_News/2012-11-28/153926/Saksi:_Jual_Beli_Kursi_Haji_Sudah_Lazim_di_KBIH

http://arminarekajatim.blogspot.com/2012/10/jual-beli-porsi-haji-terkuak.html

http://haji.tempo.co/konten_berita/wartahaji_berita_mutakhir/2012/10/23/437293/Tak-Dapat-Visa-22-Calon-Haji-Plus-Gagal-Berangkat

http://idpusaka.blogspot.com/2012/12/jual-beli-porsi-haji-terbongkar.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun