Manipulasi dan pemutar balikan sejarah dilakukan demi melindungi eksistensi kekuasaan, pengalan sejarah yang memungkinkan diungkap terbatas dan disesuaikan dengan selera penguasa, sebab dengan menguasai sejarah sebagai modal menguasai masa depan. Manipulasi sejarah oleh ideologi sesat Kementerian Agama dapat menjadi fakta menarik, bagaimana menempelkan kekuasaan Baru dengan memperalat Agama yang justru sangat efektif sebagai alat mobilisasi politik dan alat represi menjarah uang rakyat.
Kemenag berupaya Menghadirkan fakta saat ini (Buah Kejahatannya selama 8 tahun) untuk menutupi kebenaran sejarah, cukup efektif melakukan pembodohan dan penyesatan. jutaan orang daftar dalam sistem pendaftaran sepanjang masa yang telah terdaftar diSiskohat menjadi landasan argumentasi kemenag dapat memanipulasi sejarah, kebisuan Masyarakat atas kejahatan dan kampanye ideologi sesat kementerian memberikan pengaruh signifikan atas keberhasilan Hegemoni Sejarahyang dirancang Ideologi Kelompok Fasis Kementerian Agama.
Teror Ideologi Sesat dalam Sejarah
manipulasi Sejarah: Lenin di Rusia, Hitler di Jerman, Soeharto di Indonesia. Mereka ini merepresentasikan kekuasaan dan ideologi Fasis yang sukses membangun kekuasaannya dengan tulang belulang dan darah Manusia untuk membungkam Sejarah.
Demi memanipulasi sejarah, jutaan manusia harus menjadi korban kebiadaban, harus menjadi tumbal dari Ideologi dan kejahatan para penguasa fasis tersebut;sehingga kebenaran dan Fakta dapat tetap diam dan Bisu.
Kemenag dengan ideologi sesat menggunakan modus dan kejahatan yang nyaris sama, merekayasa sejarah demi membangun singgasana kekuasaan yang tidak lagi terikat atau patuh pada aturan dan norma apa pun yang berlaku di negara yang menganut ideologi Pancasila.
Sistem Daftar Haji sepanjang Masa menjadi pintu masuk bagi kemenag menancapkan ideologi sesat dan menyeret religiusitas bangsa Indonesia tunduk membuta pada fatwa sesat dan dogma baru sebagai bumbu adiktif dari produk daftar haji sepanjang masa kemenag.
Jikalau dizaman soeharto, Stempel ideologi yang dilekatkan, telah mengakibatkan korban jutaan orang dibantai secara Cuma-Cuma, tanpa proses Hukum. Kemudian berlanjut Bagai Stigma penderita Lepra eropa dimasa lalu, jutaan anak cucu mereka korban rekayasa tersebut harus menjalani derita dan hukuman tak berkesudahan akibat stigma sesat dan membahayakan dari rezim Fasis.
Modus yang sama juga dipakai Kemenag, melalui kampanye dan propaganda : bahwa pendaftaran Haji sepanjang masa merupakan jalan yang adil untuk beribadah dan pada saat yang sama menebar Intimidasi, Teror, mengkriminalisasi serta melekatkan stigma Ilegal serta merendahkan harkat rakyat yang coba melawan mereka dengan berangkat haji melalui cara sendiri dan mandiri sebagai kelompok haji “Sendal jepit”dan berbagai Istilah Kotor lainnya.
Cara-cara Represi sebagai ciri kaum fasis digunakan kementerian Agama, didukung campur tangan Media Massa, Perbankan dan lembaga pemerintahan lainnya, Rakyat dipaksa untuk menerima sistem antre puluhan tahun,seiring itu harus pasrah menyerahkan dana puluhan juta rupiah sebagai konsekuensi ikut dalam antrean.
Jutaan rakyat selalu menjadi kuantitas korban sebagaisiklus sejarah, Fakta terhadap dampak resiko yang selau diukir kejahatan Penguasa ber Ideologi Fasis dimasa lalu, kejahatan penguasa tersebut dengan dukungan alat alat negara akan selalu memicu kebiadaban tak terkirakan dengan jumlah korban yang selalu tidak sedikit.
Sogok Untuk Ibadah: Kejahatan Baru dalam Sejarah Manusia
Idealisme Kementerian Agama yang dibentuk untuk melindungi kehormatan Ajaran Agama dan kebebasan beribadah justru menjadi lembaga negara yang melampaui zamannya, kejahatan yang merata terjadi di hampir seluruh kementerian Republik Indonesia.
otoritasAgama dan Kekuasaan yang sekaligus di pegang oleh penganut Ideologi Fasis telah mengubah dan membentuk kementerian Agama sebagai monster mematikan bagi kehidupan beragama. Manipulasi sejarah dan dogma sesat yang disebarkan kementerian agama membuat para korban diharuskan “Bersabar” dirampok dan dikungkung selama bertahun-tahun.
Jika kementerian lain bermain-main dengan dana negara maka mereka dengan mudah dapat diperangkap oleh institusi penegak hukum atau pun KPK, tapi bagi kemenag tidak demikian. Lembaga ini malah dengan tenang tapi massif menjarah uang rakyat berkat sedikit polesan dan rekayasa kekuasaannya yang didukung Sumber Daya Manusia (Bal’am di Zaman Firaun) mumpuni yang terdiri: Pelacur-Pelacur Intelektual, birokrat Fasis berkopiah/Bersorban/Berjenggotserta teknologi tinggi lembaga perbankan.
Manipulasi kaum fasis ini dapat leluasa dan kebal hukum mengeruk mentah-mentah dana rakyat agar masuk ke dalam rekening menteri agama tanpa harus takut dicap Korupsi sebab kejahatan mereka berkategori Perampokan atau Penjarahan yang korbannya adalah Uang Rakyat.
Jika kementerian lain hanya dapat merekayasa melalui nilai proyek dan memangkas anggaran dari negara untuk dikorupsi maka kaum Fasis kemenag hanya dengan mengubah teritorial Agama sebagai alat merampok dana rakyat dan merekayasa kekuasaan moral menjadi ladang emas menggiurkan yang bisa bebas dan aman dari sergapan KPK.
Jika diklasifikasikan menggunakan perspektif sejarah maka kejahatan Berkaitan sistem daftar sepanjang masa yang dipakai kemenag merupakan trend kejahatan baru, dimana suap, sogok atau gratifikasi menjadi pilihan utama masyarakat agar dapat beribadah haji saat musim haji tiba.Belum pernah ada dalam catatan sejarah kejahatan; orang menyogok agar bisa beribadah, belum pernah.
Guinnes World Book Record atau Museum Rekor Indonesia (MURI) harus mencatat ini,kalau yang kita kenal biasanya Sogok atau suap hanya untuk urusan Proyek, jadi PNS, jadi Polisi, administrasi birokrasi, atau pun urusan duniawi lainnya. maka disinilah sejarah baru kejahatan diciptakan kementerian Agama; Suap menjadi keharusan untuk dapat berangkat haji saat musim haji tiba.
Orang-orang yang sudah dibutakan kecintaan atas Tanah Suci dipaksa menyogok atau menyuap dengan uang puluhan juta. Kemenag Secara leluasa karena memiliki otoritas dan perangkat teknologi, menetapkan tarif suap atau sogok berangkat haji dan sukses menciptakan Record Sejarah Baru Kejahatan.
Kejahatan yang berbasis Teknologi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat)kemenag yang menciptakan mekanisme daftar haji sepanjang masa merupakan monster sejarah (By Rule/Judiciary) menunjukkkan tabiat kekuasaan negara yang selalu tampil paling awal mengajarkan dan menciptakan tragedi-tragedi baru dalam sejarah kemanusiaan. Maka wajar jika Ronald Reagan dengan ketusnya mengatakan: Pemerintah memang kadang jadi Solusi tetapi terlalu sering Pemerintah menjadi sumber munculnya kebiadaban yang belum pernah ada dalam Sejarah.
Sumber :
http://arminarekajatim.blogspot.com/2012/10/jual-beli-porsi-haji-terkuak.html
http://idpusaka.blogspot.com/2012/12/jual-beli-porsi-haji-terbongkar.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H