Mohon tunggu...
Em Ridha
Em Ridha Mohon Tunggu... -

Pemungut Ide. masih Memimpikan Pancasila sebagai Resolusi Berbangsa dan Bernegara Founder KITRA TNI POLRI @Kitra_indonesia Pusaka Indonesia Email: Kitra@gmail.com Cp.081213564764 BBM: 5D4F5C3F

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pancasila Vs SDA & Depag Iblis Berbulu Ketek

1 Oktober 2012   19:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:24 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terorisme Negara ditangan Suryadharma Ali diback up kelihaian birokrat Kementerian Agama (depag) terbukti ampuh menebar ketakutan bagi masyarakat muslim, sistem waiting list haji menjadi Bom dengan daya ledak sangat dahsyat baik secara Massif meledakkan angka daftar tunggu haji maupun secara Finacial telah merampas kurang lebih 50 (lima puluh) Trilliun dari dana produktif Rakyat.

Secara ekonomis dana sebesar 50 T bagi Negara adalah angka yang tidak memiliki arti sama sekali, apalagi Negara secara tegas bersumpah bahwa tidak akan mengambil untung dalam penyelenggaraan Haji.  sumpah tersebut dicantumkan dalam UU haji, sebab Negara Sadar-sesadarnya bahwa Tugas Esensial  Negara adalah menyejahterakan Rakyatnya sebagaimana Ketetapan Pancasila dan Ikrar yang tertuang dalam Pembukaan UUD, tetapi bagi Menag Suryadarma Ali dan Birokrast Iblis Depag pernyataan Tegas oleh Negara diatas dianggap sampah belaka.

Pemahaman dan kedalaman ilmu Agama iblis-iblis berbulu Ketek birokrasi Depag menyulap Pernyataan Negara diatas untuk menyihir 245 juta bangsa Indonesia, kesombongan dan Logika Sesat sebagai Ciri Utama Kaum Iblis menggunakan terapi Terorisme telah melumpuhkan dan mengkerangkeng Negara agarmeraup keuntunganekonomis yang luar biasa hanya buat personal dan kelompok .

Terorisme Negara dengan AKtor intelektualnya SDA dan dibantu IBLIS berbulu Ketek (Birokrat Depag) terbukti sangat ampuh menghipnotis dan Meneror seluruh Perbankan Indonesia untuk berebut “Gurihnya” Setoran Awal Haji. Tentu kita telah mafhum tentang trik Bank menggaet Nasabah, bagi Bank segala cara dan model demi mengelola dana Nasabah, maka puluhan triliun yang ada di tangan Teroris SDA dan antek-anteknya mengharuskan bank menggelontorkan segara jurus mujarab dan ajaib agar para teroris dan Iblis mau menyimpan dana setoran Awal di brankas Bank mereka.

berbagai Modus teror ketakutan ditebar para teroris semakin mempertegas bagaimana komersialisasi Agama begitu efektif dipasarkan melaluiruang-ruang kekuasaan, birokrasi dan lembaga Keuangan. Keberadaan Negara dengan Pancasila yang Sakti harus bertekuk lutut dan tersingkirkan oleh Teroris SDA dan Iblis berbulu Ketek serta iringan nyanyian binal para biduan Berambut Panjang yang siap menampung hasil rampokan para teroris dan Iblis.

Anarkisme para teroris Negara dan Iblis Berbulu ketek sesungguhnya mendeklarasikan upaya-upaya sistematik untuk mewujudkan kehancuran Negara bangsa Indonesia, terorisme pada akhirnya tidak akan pernah mati, sebab benih terorisme bisa muncul dua arah, Pertanyaan kemudian: masih mampukah Kesaktian Pancasila melenyapkan Para Teroris Berdasi dan Iblis Berbulu ketek dari  Surga Nusantara?

Bahan Bacaan :

UUD NRI tahun 1945

http://nursyam.sunan-ampel.ac.id/?p=1196

http://m.dakwatuna.com/2008/04/556/jangan-merasa-tinggi-diri/

http://www.poskotanews.com/2012/09/05/wajib-setor-rp-25-40-juta-teror-bagi-calon-haji/?fb_action_ids=111740625643685&fb_action_types=og.likes&fb_source=aggregation&fb_aggregation_id=288381481237582

http://www.facebook.com/pages/Pusaka-Indonesia/173861772748627?ref=hl

http://www.change.org/id/petisi/dukung-pembubaran-waiting-list-haji


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun