Mohon tunggu...
Damanhuri
Damanhuri Mohon Tunggu... Guru - Dosen

Guru bidang pertanian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Gelar Penyuluhan Produksi Bawang Merah Menggunakan Benih Botani True Shallot Seed (TSS)

5 Desember 2024   10:57 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:44 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluhan produksi bawang merah menggunakan True Shallot Seed (TSS) (Sumber: Dokumentasi Tim FPUB)

Malang,  Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FPUB) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sektor pertanian nasional. Melalui program penyuluhan yang diadakan di Desa Donowarih , Karangploso, Malang, tim akademisi dan praktisi FPUB memperkenalkan teknologi produksi bawang merah menggunakan True Shallot Seed (TSS), benih botani yang diyakini mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani.

Dalam penyuluhan ini, para petani mendapatkan wawasan baru tentang keunggulan TSS dibandingkan umbi tradisional. TSS dinilai lebih unggul karena memiliki umur simpan lebih lama, bebas dari patogen yang sering menyerang umbi, dan lebih hemat biaya logistik. Selain itu, penggunaan TSS juga dapat menghasilkan tanaman bawang merah dengan produktivitas lebih tinggi dan kualitas umbi yang seragam.

Dr. Ir. Damanhuri, M.S., salah satu pakar agronomi dari FPUB, menjelaskan bahwa inovasi ini dirancang untuk menjawab tantangan utama dalam budidaya bawang merah, seperti serangan penyakit dan fluktuasi harga benih umbi. "Melalui penggunaan TSS, petani tidak hanya akan mendapatkan hasil panen yang lebih baik, tetapi juga mampu menekan biaya produksi secara signifikan," ujar Dr. Ir. Damanhuri, M.S.

Penyuluhan ini dihadiri oleh puluhan petani lokal yang antusias untuk menerapkan teknologi baru tersebut. Para peserta juga diajarkan praktik langsung penyemaian benih, perawatan tanaman, hingga teknik panen yang optimal.

Salah satu petani peserta, Suliana, mengungkapkan harapannya setelah mengikuti penyuluhan. "Saya merasa optimis dengan teknologi TSS ini. Semoga hasilnya bisa meningkatkan pendapatan keluarga kami," ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat FPUB, yang bertujuan untuk mendukung petani dalam menghadapi tantangan era modern. Ke depan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya berencana mengadakan pendampingan intensif kepada petani untuk memastikan teknologi ini dapat diadopsi secara luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun