Mohon tunggu...
Desma Rifqi Andrian Pratama
Desma Rifqi Andrian Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa aktif

keep smile...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencemaran Air Di Sungai Bengawansolo Bojonegoro

16 Desember 2024   22:58 Diperbarui: 16 Desember 2024   22:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencemaran air menjadi masalah yang semakin mendesak diberbagai wilayah Indonesia, termasuk Bojonegoro, sebuah kabupaten yang dikenal dengan sektor agraris dan sumber daya alamnya. Di Bojonegoro, pencemaran air tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga Kesehatan masyarakat, ekonomi, dan kelestarian alam. Sebagai salah satu kabupaten di JawaTimur yang dilalui oleh Sungai BengawanSolo, Bojonegoro menghadapi tantangan besar dalam menjaga kualitas air.

Sumber utama pencemaran air di Bojonegoro berasal dari limbah domestik, limbah industri  dan aktivitas pertanian. Limbah domestik, yang termasuk sisa makanan, deterjen, dan kotoran manusia, seringkali dibuang langsung ke sungai atau saluran air tanpa pengolahan yang memadai. Padahal, air sungai di Bojonegoro sering digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan, seperti mandi, mencuci, dan sebagainya.

Limbah industri juga menjadi kontributor utama pencemaran air di wilayah  ini. Industri pengolayahan kayu, minyak, dan bahan kimia yang berkembang di Bojonegoro kerap kali membuang sisa produksi mereka. Zat kimia berbahaya yang terkandung dalam limbah industri tersebut dapat menyebabkan kerusakan ekosistem perairan, termasuk mematikan ikan dan biota air lainnya yang hidup di sungai.

Selain itu, penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan dalam kegiatan pertanian juga menyumbang pencemaran air. Bahan kimia ini dapat terbawa aliran air hujan dan masuk ke dalam sungai, mengakibatkan eutrofi kasi atau peningkatan nutrient berlebih di dalam air. Eutrofikasi bisa menyebabkan ledakan pertumbuhan alga yang mengurangi kadar oksigen dalam air, yang pada akhirnya membahayakan kehidupan akuatik.

Dampak Pencemaran Air

Dampak dari pencemaran air di Bojonegoro sangat signifikan. Kesehatan masyarakat menjadi ancaman utama karena air yang tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan penyakit kulit. Selain itu, pencemaran air juga merugikan sektor pertanian dan perikanan, yang merupakan sumber mata pencaharian utama bagi banyak penduduk Bojonegoro. Hasil panen dan tangkapan ikan yang menurun karena kualitas air yang buruk akan berdampak pada pendapatan mereka.

Secara ekologis, pencemaran air mengganggu keseimbangan ekosistem. Hilangnya spesies ikan dan penurunan kualitas air menyebabkan degradasi lingkungan yang lebih luas, termasuk hil angnya keanekaragaman hayati. Sungai yang tercemar juga mempercepat erosi tanah di sekitar sungai yang kemudian memperburuk masalah banjir di musim hujan.

Pencemaran juga menyebabkan eutrofikasi, yaitu peningkatan kadar nutrisi di dalam air, yang memicu pertumbuhan alga secara berlebihan. Hal ini menyebabkan fenomena blooming alga, di mana alga yang tumbuh secara massif mengambil oksigen dari air, sehingga menyebabkan kematian massal ikan dan biota air lainnya. Lingkungan disekitar sungai juga terkena dampak, seperti penurunan kualitas tanah yang digunakan untuk pertani akibat kontaminasi air irigasi.

Selain itu, pencemaran air juga menyebabkan sedimentasi yang berlebihan di dasar sungai, yang memper parah masalah banjir di musim hujan. Banjir yang sering terjadi tidak hanya merusak infrastruktur dan lahan pertanian, tetapi juga menyebabkan erosi tanah di sepanjang tepi sungai, yang lebih lanjut memperburuk kualitas air dan ekosistem.

Dari sisi ekonomi, pencemaran air dapat berdampak pada mata pencaharian masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada sektor pertanian dan perikanan. Kualitas air yang buruk dapat merusak hasil pertanian, yang pada akhirnya mengurangi pendapatan masyarakat. Selain itu, pencemaran air juga dapat mengakibatkan peningkatan biaya pengolah an air untuk keperluan rumah tangga dan industri.

Salah satu dampak paling nyata dari pencemaran BengawanSolo di Bojonegoro adalah masalah kesehatan. Air yang tercemar oleh limbah domestik industri, dan pertanian mengandung berbagai zat berbahaya seperti bakteri ,logam berat, dan bahan kimia beracun lainnya. Masyarakat yang menggunakan air dari sungai ini untuk keperluan  sehari-hari seperti mandi, mencuci, berisiko tinggi terkena berbagai penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun