Setelah MENPORA "membekukan' PSSI, banyak komen tentang pembekuan ini, ada yang positif namun tidak sedikit yang menyayangkan tindakan MENPORA ini. Namun yang patut disimak adalah tindakan PSSI yang menghentikan seluruh kegiatan kompetisi yang berada dibawah naungan PSSI, tentunya ISL (QNB League) dengan alasan Force Majeure.
LMN. yang telah dipilih secara "demokratis dan sah" dalam kongres PSSI di Surabaya, seharusnya melihat bahwa hal ini adalah moment yang sangat penting dan kesempatan emas untuk membangun PSSI daripada menyalahkan KETUM PSSI yang terdahulu, maka lebih baik membangun sebuah "gedung" baru.
Untuk itu, sebagai saran berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh bapak LMN:
1. Melakukan verifikasi yang sesuai dengan statuta FIFA, AFC, dan PSSI serta mensinkronisasikan-nya dengan regulasi pemerintah. Hal ini sangat mudah dilakukan sebab LMN adalah perpanjangan tangan FIFA di Indonesia. Beliau dapat meminta bantuan ahli dari FIFA, AFC dan Pemerintah untuk duduk bersama. Apabila hal ini terjadi maka hal-hal seperti legalitas klub, perpajakan, dan sebagainya akan terselesaikan. Kalau memang bukan klub yang sah akan terindikasi dan ketahuan oleh FIFA, AFC, PSSI dan Pemerintah tanpa ada pihak yang saling menyalahkan.
2. Sebagai KETUM PSSI dan juga petinggi organisasi kepemudaan yang terkenal di Indonesia, LMN tentu memiliki banyak hubungan dengan pihak berwajib (POLRI dan TNI) sebagai mitra pemuda. Hal ini sangat memudahkan untuk membongkar pengaturan skor, judi dan suap. Para petinggi POLRI saat ini sedang giat-giatnya bekerja, bahkan kasus yang sudah terjadi di tahun 2004 masih dengan mudahnya terbongkar, apalagi kasus yang melibatkan jutaan masyarakat yang menyaksikan pertandingan sepakbola, tentu akan sangat mudah dibongkar. Perlu diingatkan juga bahwa KOMDIS PSSI pun pernah menyatakan bahwa beliau sudah mengantongi nama-nama pengatur skor dan pertandingan.. mudah khan!!
3. Ketegasan pak LMN tidak perlu dipertanyakan lagi. Beliau berkata kalau bertemu dia pasti akan berubah 180 derajat. Mari gunakan hal ini sebagai pernyataan yang positif yaitu kalau ada klub yang membandel tidak mau ikut regulasi FIFA, AFC, PSSI dan Pemerintah pasti pak LMN mempunyai "cara-cara ampuh" dibelakang layar untuk berbicara dengan klub-klub tersebut untuk mentaati aturan.
Sebagai seorang yang telah diberi mandat oleh para stakeholders sepakbola di Indonesia, dan sebagai seorang yang pandai melihat situasi maka saat ini, mumpung kompetisi "libur", saatnya bapak LMN bersih-bersih di PSSI untuk menciptakan PSSI yang bersih dan hebat.
Pak LMNÂ pasti bisa..!!
