Pada hari Sabtu (01/12) yang lalu, saya dan teman-teman dari Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang mengambil mata kuliah Tanaman Perkebunan mengunjungi Pabrik Kopi Banaran yang letaknya di Desa Gemawang, Kec. Jambu, Kab. Semarang. Tujuan diadakannya kunjungan ini adalah agar mahasiswa/i dapat mengetahui secara langsung teknik-teknik dalam mengolah biji kopi menjadi siap dikonsumsi.
Pabrik Kopi Banaran merupakan Pabrik Kopi peninggalan zaman Belanda yang sudah berdiri sejak tahun 1911 (107 tahun). Pabrik Kopi Banaran kini dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara  IX (PTPN IX) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun ini, Pabrik Kopi Banaran sudah mengolah biji kopi sebanyak 200 ton yang menyumbang 8% dari kebutuhan kopi di dunia.
Andalan dari kopi Banaran yang diproduksi adalah Kopi jenis Robusta. Pada tempat ini juga, terdapat Museum Kopi Banaran yang menyimpan sejarah panjang perjalanan kopi di Indonesia. PTPN IX juga memiliki kawasan agrowisata Kampoeng Kopi Banaran yang terletak di jalan Raya Semarang-Solo Km.35.
Kami diminta untuk berkumpul di UKSW Salatiga pukul 08.00 dan kemudian berangkat pada pukul 08.25. Perjalanan yang memakan waktu satu jam hingga sampai dilokasi ditempuh dengan menggunakan bus pariwisata (ber-AC) yang sudah disediakan oleh pihak fakultas.Â
Walaupun perjalan yang ditempuh cukup lama, namun dengan keindahan pemandangan persawahan dan gunung-gunung di kiri-kanan jalan membuat perjalanan tidak terasa begitu lama. Bapak Djoko Murdono, selaku dosen pengampuh mata kuliah juga turut hadir untuk menemani kami dalam kunjungan kali ini.
Sesampainya disana, kami diberi penjelasan materi tentang teknik pengolahan kopi yang ada di Banaran oleh bapak Saryanto selaku Asisten Teknik di Pabrik Kopi Banaran. Penyampaian materi dalam bentuk power point dan adanya sesi tanya jawab membuat para mahasiswa/i mengetahui secara jelas segala runtutan teknik-teknik yang digunakan.Â
Setelah pemaparan materi dan sesi tanya jawab selesai dilakukan, kami diajak untuk berkeliling melihat langsung alat-alat yang digunakan dalam mengolah kopi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya pada saat pemaparan materi.
Selanjutnya, kami juga diajak mengunjungi Museum Kopi Banaran untuk melihat sejarah perjalanan kopi di Indonesia serta peralatan pengolahan kopi klasik (zaman dahulu).Â
Berbagai ragam kopi di Indonesia  dari bagian barat hingga timur juga dipajang pada museum ini dan diperbolehkan untuk mencicipinya. Kami juga dapat membeli aneka olahan produk Kopi Banaran yang sudah dikemas secara menarik dan dipajang pada toko untuk menikmati cita rasa Kopi Banaran. Setelah semua rangkaian kegiatan telah selesai, kami kembali pulang ke Salatiga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H