Mohon tunggu...
David.R.H
David.R.H Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi Ilmu dan Pengalaman Hidup

Menulis dikala senggang atau ketiban ide menarik untuk dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pupuk Kompos dari Sisa Bahan Makanan

26 Februari 2018   22:26 Diperbarui: 27 Februari 2018   01:07 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua ibu rumah tangga pasti sering memasak untuk keluarganya. Para koki juga pasti akan selalu memasak karena sudah menjadi pekerjaannya. 

Tentunya, bahan masakan yang dipilih memiliki kualitas yang masih baik untuk diolah menjadi makanan. Pada akhirnya, akan tersisihkan sisa-sisa bahan makanan yang tidak terpakai karena sudah tidak layak untuk diolah. Hampir semua koki/ ibu rumah tangga akan membuang bahan makanan tersebut begitu saja. Padahal, sisa bahan makanan tadi dapat dimanfaatkan kembali yaitu berupa pembuatan kompos.

Kompos adalah salah satu pupuk organik buatan manusia akibat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organik. Mikroorganisme berperan dalam proses pengomposan ini. Bahkan, kita dapat mempercepat pengomposan dengan memakai Effective Microorganism(EM). Kompos merupakan pupuk organik yang memiliki kandungan bahan organik tinggi. Maka dari itu, kompos dapat meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah. Selain itu, tanaman budidaya juga akan tumbuh dengan optimal.

Untuk membuat pupuk kompos tidaklah sulit, kita hanya perlu mengumpulkan sisa bahan-bahan makanan yang sudah tidak dipergunakan dan dikumpulkan dalam suatu wadah tertutup. Kemudian, bisa didiamkan dalam periode waktu tertentu dan juga dapat memakai EM agar proses pengomposannya lebih cepat. 

Semua jenis bahan makanan bisa dijadikan dalam pembuatan kompos karena bahan-bahannya bersifat organik yang bisa terurai. Walaupun aroma yang ditimbulkan tidak sedap, namun itulah yang menunjukkan bahwa proses pengomposan berhasil dilakukan. Perlu diperhatikan pada bagian permukaan atas hasil pengomposan. Jika terdapat bintik-bintik putih, itu menunjukkan bahwa terdapat jamur yang dimana dapat menurunkan kualitas hasil pengomposan, sehingga dalam melakukan proses pengomposan harus hati-hati.

 Kompos sendiri sangatlah bermanfaat dalam menjaga kesuburan dan kesehatan tanah. Tanaman budidaya juga akan tumbuh dengan optimal karena adanya kompos ini. Dalam proses pembuatannya tidak memerlukan biaya yang mahal dan juga proses pembuatannya tidaklah sulit. Kompos juga ramah lingkungan karena berasal dari bahan-bahan organik. Marilah kita memanfaatkan sisa bahan makanan dengan membuat pupuk kompos daripada kita buang secara sia-sia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun