Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Voice of Baceprot (VoB) Naik Haji di Glastonbury

17 Juli 2024   19:41 Diperbarui: 17 Juli 2024   20:28 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain flyer koleksi pribadi penulis.

Setelah semua personil VOB keluar dari MTs Baitussolihat mereka mengganti nama VOB dengan singkatan yang nyeleneh. Karena mereka sudah resmi keluar dari tempat awal meniti karir seninya di Garut. Maka nama sekolahnya di hilangkan dari singkatan VOB itu. Alasannya karena mereka sudah tidak sekolah lagi di sana. Mereka mengganti nama akkhir VOB dengan nama "Baceprot." 

Mereka keluar dari sekolah tersebut  karena mengalami kendala perijinan untuk latihan dan pentas seni, mungkin bentrok dengan padatnya pembelajaran di sekolah itu. Namanya sekolah setiap guru itu dibebani target yang harus dicapai. 

Pertama kali yang keluar itu Siti. Itupun  gara-gara kakanya Siti yang terlalu emosional. Menurut pengakuan Siti, sang pemain drum VOB, kakanya tanpa ijin dirinya, mengambil sikap. Dia meminta berkas dan tanda tangan surat pengunduran diri dari sekolah. Intinya Siti keluar dari sekolah karena sakit hati dibilang "Dipoyok di Lebok"


Padahal perjuangan sekolah MTs itu, sudah membelikan peralatan band untuk mendukung karir mereka. Agar pentas di acara pelepasan kelas 3 itu menarik, maka sekolah membeli peralatan band. Siti kecewa sama kakanya yang mengambil berkas Siti, dan tanda tangan surat pengunduran diri. Sejak saat itu Siti diam di rumah tidak bisa berbuat apa-apa. Siti mengaku sangat jenuh di rumah.

Allah berkehendak lain, melalui viralnya video di youtube dan media sosial lainnya, VOB populer di luar negeri. Siti begitu semangat memukul drum meluapkan kejengkelan pada dirinya setiap kali mengiringi Marsya menyanyi. Totalitas ketiga personil VOB ini mendapat sambutan di Etopa. 

Glaston Burry dianggap Luna Maya dalam sebuah podcastnya. Luna mengungkapkan setara dengan naik Haji dalam menyempurnakan rukun Islam yang ke lima. Bedanya "Glaston Burry" adalah tempat menyempurnakan rukun bermusik irama metal. Mungkin itulah menurut Luna Maya. 

Mungkin alur ceritanya harus seperti ini, maka kini di Garut telah berdiri studio VOB yang hampir rampung. Apakah pembaca ingin melihat studio VOB? Tonton saja di youtube Channel Waglo & Ale TV (DN).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun