Tentang  kondisi perang Ukraina, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia yang menjabat dari 14 Juli 2014 hingga 20 Oktober 2014 itu, memberikan pernyataan bahwa peluang indonesia sangat besar untuk ikut memberikan solusi terbaik. Hal ini penting, mengingat kondisi yang ada saat ini semakin rumit.
Beliau sebagai Duta Besar RI untuk Turki. Akan mudah membaca kondisi perang Ukraina. Karena hubungan baik Turki  dengan Rusia. Akan lebih mudah membaca kondisi konflik.Â
Tampaknya pernyataan dubes tentang tempat tinggal Putin saat ini, Â sejalan dengan berita di CNBC Indonesia. Â Berita demikian, membuat ketar ketir masyarakat dunia terhadap ancaman perang nuklir. Karena sikap Putin yang sulit diterka.
Duta Besar RI untuk Turki itu menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin  sudah mengungsi ke sebuah bunker perlindungan mewah di Rusia. Hal demikian itu, sebagai hal yang mengejutkan dunia.Â
Mengingatkan kita pada sikap Saddam Hussein Presiden Irak. Sikap Putin sangat sulit di tebak, seperti keberaniannya menyerang Ukraina dan kini sudah tinggal di bunker. Masalah senjata Nuklir adalah suatu pilihan paling beresiko bagi dunia. Dipicu pula dengan para pendaftar anggota baru untuk NATO.
Tinggal di bunker ini diduga karena kekhawatiran bahwa perang nuklir besar, bisa terjadi dan menghantam negara itu di tengah serangannya ke Ukraina. Laporan demikian ada di liputan media investigasi Bellingcat yang bekerja sama dengan tim surat kabar investigasi Rusia, Novaya Gazeta.Â
Mereka saat itu menanyakan kepada pejabat Kremlin terkait di mana keberadaan Putin. Â Tentu pertanyaan itu sangat penting, karena sulit ditebaknya kebijakan Putin.
Dr. Dino Patti Djalal, M.A. Â sebagai Duta Besar RI untuk Turki. Berharap indonesia bisa segera mengambil peran dalam "politik bebas aktif." Tentu masyarakat Indonesia sangat mendukung perdamaian itu. Minimal gencatan senjata dalam satu minggu, untuk meredam konflik. Â Apalagi PBB menyatakan perang Ukraina tidak akan ada pemenangnya. Â Peluang damai itu dapat terjadi dengan sudah mulai adanya penolakan terhadap Ukraina untuk jadi anggota NATO.
Duta Besar (Dubes) Indonesia berkuasa penuh untuk Ukraina, Giorgia dan Armenia, Prof. Dr. Yuddy Crisnandi, S.E., M.E. Banyak berceritera di podcast dengan Helmi Yahya. Menyangkut bahasa Rusia yang digunakan orang-orang Ukraina, akan mempermudah konsiliasi antar negara ini. Hubungan  baik Indonesia dengan kedua negara berkonflik ini juga sangat menguntungkan jika dalam suasana damai. Karena Bali merupakan pilihan mereka saat liburan. Banyak masyarakat menggandrungi Bahasa Indonesia.
Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI itu, membuktikan realita itu, saat jadi dosen di Ukraina. Â Kini selama menjabat sebagai duta besar juga mengajar Bahasa Indonesia di negara tersebut.Â
Menurut beliau peluang untuk mengajar bahasa Indonesia sangat besar. Karena  mereka banyak mengunjungi Asean. Dan 50 juta penduduk Asean menggunakan bahasa Melayu, disamping banyaknya orang Rusia dan Ukraina yang betah tinggal di Bali. Hubungan demikian itu, sangat menguntungkan Indonesia, jika negara tersebut dalam keadaan damai, dan perekonomiannya sangat baik(DN).