Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Empat Organisasi Nasional Bertemu Membahas Digitalisasi Sekolah (Pandi, FKKSMN, AKSI, dan Media Satuguru)

13 Maret 2022   08:05 Diperbarui: 13 Maret 2022   09:50 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat Organisasi Nasional (PANDI, AKSI, FKKSMN, dan Media SATUGURU) Dokpri

Jika pada hari kamis, tanggal 19 Maret 2022 ada pertemuan menarik antara Ir.Isnawan dari Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI), yaitu naungan domain My.id dengan Dr.Asep Sudarsono (KCD3),  membahas aplikasi untuk resume buku, bagi para guru yang sudah lolos sertifikasi. Tampaknya kecanggihan teknologi digital akan dipertunjukan PANDI dalam pertemuan berikutnya.

Tak kalah pentingnya di hari Sabtu, tanggal 12 Maret 2022. Ada 4 Organisasi nasional yaitu PANDI, AKSI, Media Satuguru, & FKKSMN berkumpul di RM Raja Sunda, Bandung.  Diharapkan  dari pertemuan ini, dunia digital Indonesia akan didominasi nama domain berbasis .Id.  Indonesia yang luas itu diharapkan punya kekuatan dalam dunia digital untuk menyokong pendidikan. Termasuk pendidikan bisnis menggunakan identitas nasional. Seperti yang dirintis media "Satuguru & domain.my.id."

Alkisah, setelah rombongan penulis melewati kemacetan di gerbang keluar Tol menuju R.M Raja Sunda yang tak jauh dari lokasi itu. Kondisi jalanan sangat macet  karena operasi rutin ganjil genap untuk memasuki kota Bandung. Sehingga banyak yang harus berputar arah. Inilah sebuah perjuangan 4 organisasi untuk sampai di lokasi pertemuan, hari itu.

Kami dan rombongan disambut suara adzan dhuhur, di lokasi pertemuan yang menyajikan makanan khas Sunda tersebut. Di lokasi sudah ada panitia penerima tamu duduk menunggu. "Media SATUGURU sudah resmi berbadan hukum" kata pak Agus Sugiarto sambil menunjukan surat tersebut.Pasca penyambutan rombongan dari Jakarta.

Penulis sebagai pemimpi  umum media SATUGURU, merasa yakin dengan ucapan Ir.Isnawan jika semua karya di domain my.id yang terpilih masuk di media SATUGURU akan mendapat honor. Inilah yang membesarkan hati siswa dan guru yang rajin menulis.

Seusai salat dhuhur 4 organisasi nasional itu, akhirnya semuanya berdatangan di ruangan yang telah di pesan sebelumnya. Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) diwakili Ir. Isnawan. Sementara  dari media "Satuguru"  diwakili Dr. Dedi Nurhadiat,M.Pd dan Agus Sugiarto. Dari FKKSMN (Forum Komunikasi Komite Sekolah Madrasah Nasional) langsung dipimpin ketuanya Dr. Judi R serta rombongan. 

Sementara dari AKSI (Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia) dipimpin kandidat Doktor UPI Bpk Toto Suharya, M.Pd (Sekjen AKSI) didampingi rombongan, yaitu para kepala sekolah Kota Bandung, seperti Pk Yanyan dari DPD AKSI Jabar,  dan bu Siti.

Dalam diskusi di RM. Raja Sunda, Bandung itu,  cukup membesarkan hati semua pihak. Karena dari ke 4 organisasi nasional ini akan saling mengisi. Kesepakatan itu, akan dituangkan dalam MOU mendatang di Jakarta. Mungkin waktu dan tempatnya akan ditentukan kemudian. "Ketua Umum AKSI tidak bisa hadir, karena sedang mengikuti kongres Forum Guru Indevenden Indonesia di Jakarta" kata sekjen AKSI kepada penulis. 

FGII tampaknya harus dilibatkan dalam "media Satuguru" terlintas dalam benak penulis. Karena dari segi usia menurut info dari tokoh FGIJ  bahwa AKSI itu lahir setelah FGII dan pesertanya lebih banyak. Karena FGII langsung menangani guru. Tentu saja hal ini harus berdampingan dengan PGRI. Hal inilah yang belum dijajagi. Sehingga lajunya domain my.id  semakin cepat.

Domain my.id menyediakan pasilitas berupa  "media" untuk berkarya bagi siswa, maupun guru. Dan pasilitas ini dapat digunakan untuk komunikasi lintas negara tanpa hambatan. Beda dengan medsos yang tidak bebas masuk ke semua bangsa. Karena ada beberapa negara yang membatasi aksesnya. 

Sementara FKKSMN membantu sekolah dalam mengantisipasi rongrongan dari luar yang dapat mengganggu lajunya pengembangan pendidikan. Subsidi pemerintah yang disalah artikan menjadi "sekolah gratis" akan di luruskan oleh FKKSMN. Agar para komite sekolah lebih berani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun